Film Drama Korea, Descendant Of The Sun
Polemik Cinta Karena Profesi Bertolak Belakang
Sabtu, 30 Juli 2016 21:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
PERIHAL cinta, sejak Romeo Juliet hingga sekarang masih terus berlanjut, dan tidak ada matinya. Kisah cinta selalu ada dalam setiap sinetron Indonesia, film India sampai drama Korea. Apalagi kisah perempuan miskin jatuh cinta dengan seorang pangeran kaya raya, layaknya kisah Cinderella berjibun jumlahnya. Namun ada sebuah drama tentang cinta karena profesi yang bertolak belakang. Seorang dokter dengan tentara.
Sangat jarang ditemui, kisah cinta seorang tentara dan intrik dalam organisasi militer. Judulnya Descendant Of The Sun, sebuah drama Korea yang saat ini tayang di salah satu stasiun TV di Indonesia. Rating drama ini lebih dari 30 persen di negaranya, dan antusias penontonnya mengguncang Asia menurut bbc.uk. Jumlah episodenya ada 16 seri.
Alasan banyaknya penonton yang menyukai drama cinta antara dokter dan tentara ini, disebabkan bukan hanya karena pemainnya yang cakep, tetapi juga ceritanya yang mampu menghipnotis penikmatnya. Drama ini mengisahkan kisah cinta antara dokter Kang Mo Yeon yang diperankan oleh Song Hye Kyo, dan Kapten Yo Shi Jin diperankan oleh Song Jong Ki.
Perkenalan yang unik, karena Kapten Yo Shi Jin diduga telah memukuli seseorang dan mau merampas HP milik pasien, Kang Mo Yeon hendak melaporkan ke polisi. Dilanjut kencan mereka yang beberapa kali batal, karena kapten mendapat panggilan untuk bertugas. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah dikarenakan perbedaan pandangan. Sebagai dokter Kang Mo Yeon sangat menghargai nyawa, apa pun dilakukan untuk menyelamatkan nyawa sesama sesuai sumpahnya sebagai dokter. Sedangkan Kapten Yo Shi Jin, sebagai seorang tentara, perintah adalah mutlak, bahkan bila harus mengorbankan nyawanya.
Kang Mo Yeon tidak sanggup untuk menerima pekerjaan Yo Shi Jin yang selalu menantang bahaya. Karena itu mereka pun berpisah. Namun nasib mempertemukan kembali di sebuah negara Urk, di mana Kang Mo Yoen ditugaskan untuk menjadi dokter relawan di negara tersebut. Sedangkan Kapten Yo Shi Jin bertugas untuk menjaga perdamaian di sana sebagai wakil dari PBB.
Konflik tentang adanya gempa dan epidemi penyakit mematikan di sana membuat kisah ini begitu memikat. Ditambah lagi, pemainnya tidak hanya mengandalkan tampang tetapi juga kemampuan dalam berakting di depan kamera dan musik yang bakalan bikin "baper" para perempuan.
Adegan yang paling menohok adalah saat ending pada episode 16, di mana Kang Mo Yeon ikut mengambil sumpah dokter juniornya di kampus. Sedangkan Song Jong Ki ikut mengambil sumpah tentara juniornya. Berikut ini narasi oleh Kang Mo Yeon saat pengambilan sumpah, dan sudah diterjemahkan ke Indonesia.
Hippocrates mengatakan ini berulang kali. "Beberapa kalimatnya terngiang dalam ingatanmu, tapi ada beberapa di antaranya tersimpan di hatimu". Contohnya seperti ini.
Meski dalam bahaya, aku takkan gunakan ilmu medisku untuk melawan kemanusian, meski dalam bahaya. Aku takkan mundur dalam bencana apapun, meski dengan senjata apapun, melindungi kedamaian negara. Hari ini tak terhitung berapa Yo Si Jin dan Kang Mo Yeon yang bersumpah dengan kidmat. Kuharap sumpah itu dijaga ke seluruh pelosok bumi di bawah sinar matahari.
Meskipun ada beberapa adegan yang tak masuk akal. Saat Kapten dan wakilnya terkena bom, dan dikabarkan meninggal dunia hanya saja tidak ditemukan jasadnya. Satu tahun kemudian mereka kembali selamat. Dijelaskan alasannya bahwa mereka ditolong oleh kawan lama. Namun selama setahun itu mereka berada di banker, bagaimana makan dan kesehatan mereka padahal di sana sedang terjadi perang.
Secara keseluruhan drama ini membuat saya susah move berbulan-bulan. Tidak hanya pemainnya, juga pengambilan gambarnya yang indah, ceritanya juga musiknya sangat susah dilupakan begitu saja. (ver/tap)