Film Miracle of Giving Fool
Senyum Penghapus Luka dari Sang Idiot
Kamis, 27 Oktober 2016 11:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
NASIB seseorang tidak selalu baik dan menyenangkan. Adakalanya seseorang mempunyai kekurangan karena keterbelakangan fisik dan mental. Sehingga harus mengalami hambatan ketika hendak mengerjakan sesuatu. Namun kekurangan tersebut bisa jadi kekuatan bagi orang lain di sekitarnya.
Sebuah film Korea bergenre drama, Miracle Of Giving Fool (MOGF), dengan apik menggambarkan kondisi tersebut. Diceritakan ada aeorang laki-laki yang bernama Sung Ryong (Cha Tae-Hyeon) menderita keterbelakangan mental atau idiot lantaran keracunan asap arang. Anak tersebut tinggal bersama keluarganya disebuah desa kecil.
Setelah ayah dan ibunya wafat, dia hanya tinggal berdua dengan adik perempuannya yang bernama Jee-In. Karena penyakit idiotnya, Sung Ryong hanya memiliki keterampilan membuat roti panggang. Dalam menjalani hidupnya, ia selalu ingat pada pesan ibunya yang ingin agar ia selalu menjaga dan menyayangi adiknya.
Kebiasaan Sung Ryong yang lain adalah aelalu duduk menyendiri di atas bukit. Dia setia menanti kedatangan teman sekolahnya dulu yang bernama Ji-Ho (Ha Ji-Won). Ji-Ho merupakan seorang pianist handal. Selama 10 tahun dia sekolah di luar negeri.
Suatu hari Ji-Ho pun pulang, seperti tak percaya Sung Ryong yang sedang duduk diatas bukit langsung berlari sambil terguling dari bukit itu menghampiri Ji-Ho. Ji-Ho mengabaikannya karena tak ingat pada Sung Ryong, sebab saat itu Sung-Ryong belum menderita idiot.
Sung Ryong setiap hari berjualan roti di dekat sekolah adiknya, Jee-In. Walaupun selalu diabaikan oleh adiknya, Sung Ryong tetap menjalankan pesan Ibunya agar selalu menjaga dan menyayangi adiknya. Selain itu juga agar dia selalu tersenyum.
Suatu hari Sung Ryong melihat Jee-In lewat didepan kiosnya. Jee-In terlihat lemas tidak seperti biasanya. Mengetahui hal itu, Sung Ryong kelimpungam dan segera membawa adiknya ke rumah sakit.
Selama Jee-In dirawat beberapa hari di rumah sakit, Sung Ryong selalu menemaninya walaupun hanya di luar ruangan. Sebab seperti biasa, ia takut kalau Jee-In marah ketika dia masuk dalam kamarnya. Jee-In yang merasa menyesal atas perlakuannya pada sang kakak, memperilakan Sung Ryong masuk ke dalam.
Seperti biasa Sung Ryong selalu tersenyum. Bahkan ketika dirinya harus jadi korban pembunuhan lantaran kecemburuan dari seseorang, dia masih tetap tersenyum lebar. Ji-Ho dan Ji-En tentu sangat terpukul dengan kabar ini.
Namun Syung Ryong telah meninggalkan satu warisan yang sungguh berharga. Warisan itu dapat menghapus luka sekaligus memberi kekuatan. Senyum-senyum Syung Ryong yang selalu berpendar itulah yang mengobati luka Ji-Ho dan Ji-En.
*Jurnalis BBC, Ketua Langit Tobo