Resensi Film
Memetik Hikmah dari PK Si Pemabuk
Rabu, 16 September 2015 07:00 WIBOleh Vera Astanti *)
*Oleh Vera Astanti
Orang mabuk dianggap pikirannya yang tidak waras, tidak perlu didengar karena kesadarannya tidak sedang berfungsi. Adalah PK (dibaca Peekay), yang artinya pemabuk. Kisah komedi satir yang dikemas dengan apik oleh sutradara Rajkumar Hirani telah meraih sukses besar baik di India atau di luar negeri.
Kisah ini dimulai dengan narasi di mana ada alien yang datang ke bumi dengan tujuan mempelajari kebudayan yang ada di bumi. Alien ini (diperankan oleh Amir Khan) turun dari pesawat antariksanya dengan tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Saat berusaha mendekati seseorang, kalung yang berfungsi sebagai remot kontrolnya untuk pulang telah dicuri. Petualangan PK pun dimulai untuk mencari remot kontrolnya.
Jagad Janani yang telah mengalami putus cinta di Belgia kembali ke Delhi sebagai wartawan. Di perusahannya tempat di mana dia berada, dilarang keras menmbawa nama agama sebagai topik. Namun Jaggu (nama panggilan Jagad Janani) menemukan PK secara tidak sengaja. Dia ingin menjadikan PK sebagai beritanya.
Jaggu melihat 'kemabukannya' saat di kuil. PK mengunci sandalnya dengan kunci sepeda di pagar kuil. Kemudian memasukkan tongkat yang di ujungnya terpadat kawat membentuk kail untuk mengambil beberapa lembar uang di kotak amal namun tertangkap basah oleh penjaga kuil. Jaggu langsung memasukkan dompetnya ke dalam kotak amal dan menyelamatkan PK.
Dalam film ini kita akan disuguhi PK yang kebingungan mencari kalungnya. Setiap orang yang dia temui, selalu meminta PK untuk meminta pertolongan Tuhan. Tuhan siapa? Tuhan yang mana? Dan Tuhan ada di mana?
Dalam setiap pencarian Tuhan inilah PK belajar, bahwa ada banyak agama dengan cara pemujaan yang berbeda. Beberapa kali PK harus diusir, dipukul, dikejar para pengikutnya karena salah pemujaan. Oleh sebab itu PK dipanggil PK (dibaca Pekeey) artinya mabuk.
Setelah Jaggu mengenal PK, dimulailah rencana untuk perang dengan Tapaswi, salah satu pemuka agama Hindu yang memiliki jutaan pengikut. PK mengajukan pernyataan yang melawan pendapat Tapaswi yang disebutnya wrong number atau salah sambung.
Hingga pada akhirnya program wrong number ini pun meledak di seluruh dunia. Banyak orang mempertanyakan tindakan yang dilakukan oleh pemuka agama. Inilah yang disebut wrong number. Namun dengan program ini, Jaggu juga mendapat perlawanan dari ayahnya sendiri yang memuja Tapaswi.
Tapaswi, dalam film ini mengatakan hal yang seolah-olah benar. Namun terasa sekali kejanggalannya.
"Aku akan melindungi Tuhanku," ucapnya dengan bangga.
Lantas PK mempertanyakan kekuatannya. Tuhan yang Maha Pencipta, menciptakan seluruh isi alam ini kenapa perlu dilindungi oleh manusia. Dia bisa melindungi dirinya sendiri.
Film ini dikemas dengan komedi segar yang menyindir tindakan-tindakan kita yang seolah-olah benar. Namun ternyata malah menyakiti pihak lain. Padahal Tuhan Maha Besar. Kita akan menikmati adegan demi adegan, ikut mempertanyakan pertanyaan yang dilontarkan oleh PK. Atau kita juga akan larut dalam kisah cinta Jaggu yang mengharukan karena wrong number juga.
Ilustrasi jalan-jalan.com