Terusir
Rabu, 04 Januari 2017 08:00 WIBOleh M Hestu Widiyastana *)
*Oleh M Hestu Widiyastana
Sebuah Novel karya Buya Hamka sang sastrawan pujangga Baru.
Novel ini akan memainkan dan mencampuradukkan emosi dan perasaan terdalam kita tentang Cinta, Kehilangan, fitnah permusuhan dan Kasih sayang.
Mariah, seorang Ibu juga perempuan yang lembut perasaan dan cantik rupanya harus terusir oleh suaminya karna tuduhan yang sebenarnya tidak ia lakukan. Hingga kemudian dia terdampar di Medan dan terjerembab di dunia gelap dan remang di Jakarta.
"Tuduhan itu berat sekali, sampai sekarang aku belum mampu memikulnya. Sungguh, kesalahan itu bukan kesalahanku. Itu hanyalah fitnah dan perbuatan orang lain, yang benci melihat damainya rumahtangga kita, melihat beruntung kita selama ini setelah hampir sepuluh tahun kita hidup bersama. Tidak ada angin bersimpang siur dalam pergaulan kita...
Sungguh kakanda, mertuaku benci kepadaku karena Adinda dianggap selalu memengaruhi kakanda.."
Demikianlah bunyi sepotong surat yang di terima oleh Azhar dari mantan isteri yang telah di usirnya, itu adalah surat yang terakhir di terimanya dan paling awal di bukanya,
Perempuan yang lembut rasa itu di usir suaminya yang menelan mentah mentah fitnah yang di tuduhkan kepada Mariah, Mariah di jebak oleh mertuanya yang memang tidak suka dengan Mariah dan ingin menjodohkan Azhar dengan wanita lain yang lebih kaya daripada Mariah.
Mariah terpaksa harus pergi meninggalkan satu anaknya Sofya yang masih kecil,
Seorang perempuan muda yang keluar dari rumahnya tengah malam tanpa ada tujuan, tiada saudara yang dapat di tunpanginya hanya ada satu rumah yaitu rumah Pak Cik, kawan ayahnya dulu, namun ia juga tidak bisa lama tinggal di sana sebab istri pak Cik cemburu dengan Mariah khawatir suaminya tergoda oleh kecantikan Mariah sehingga Mariah di suruh pergi dari rumah tersebut.
Apalah daya dia hanya menumpang jadi harus mengikuti apa kata tuan rumah. Sehingga ia harus pergi. Sehingga ia memutuskan untuk berangkat ke tanah Jawa. Sesampainya di tanah jawa Mariah mendapatkan pekerjaan sebagai seorang pembantu rumah tangga, bertahun tahun ia dapat mengumpulkan uang hasil kerjanya. Hingga majikannya kini akan berpindah rumah ke luar kota dan tidak bisa mempekerjakan Mariah lagi. Setelah keluar dari rumah majikannya Mariah menikah dengan teman kerjanya tukang kebun di tempat Mariah bekerja yang awalnya tukang kebun itu pernah melar Mariah namun di tolaknya.
Dari perkawinan itu kehidupan Mariah bukan menjadi tenang malah menjadi sengsara. Suami yang awalnya berjanji kepadanya membina rumahtangga yg baik tapi pada kenyataanya suaminya setiap hari pekerjaannya hanya mabuk berjudi dan bermain wanita. Orang yang di nikahi Mariah ini ternya hanya menginginkan harta Mariah yang sejak bekerja dikumpulkan. Dan akhirnya dari perbuatan suaminya ini ia harus mengulang masa lalu yang pahit. Ia pergi terlunta-lunta dan tidak tau mau kemana hingga akhirnya Mariah terjerumus kedalam dunia yang gelap dan remang - remang.
Mariah kini bukan lagi Mariah yang dulu, siapa yang tidak kenal dia, dalam dunia gelap (pelacuran) wanita pendatang baru yang cantik menjadi perbincangan banyak orang. Kini dia layaknya artis dan berubah nama menjadi "Neng Sitti" tapi kehidupannya semakin tersesat. Namun dia tidak pernah lupa pada yang Maha Kuasa. Karna memang dunia yang dijalani ini bukan atas kemauannya tapi atas ketidak berdayaannya.
Sofyan anak lima tahun yang di tinggalkan, kini kabarnya dia menjadi pemuda yang sukses di jakarta, Sofyan pengacara muda yang hebat dalam setiap kasus yang dibelanya dia selalu menang. Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang wanita yang bernama emi dan sama-sama saling suka, namun emi juga di sukai oleh pemuda lain yaitu wirja dan dia sangat tidak suka melihat Emi dengan Sofyan. Karna dia merasa kalah dengan Sofyan ia berusaha menjebak Sofya dengan menyuruh perempuan - perempuan murahan untuk menggoda Sofyan namun itu tidak berhasil. Dan wirja biarniat membunuh Sofya,
Di sebuah rumah hina yang biasa di datangi wirja dari sebuah bilik terdengar pertengkaran yang hebat, ternya itu wirja dan perempuan yang disuruhnya untuk menjebak Sofya namun gagal.
Pertengkaran antara laki - laki dan perempuan tersebut di dengar oleh seorang perempuan lacur lain, karna dalam rumah tersebut sudah biasa terdengar kata - kata kasar, hina carut dan cabul karna dari perbualan dua orang tadi tersebut - sebut Sorang Master bernama sofyan. Perempuan itu terpegun. Perempuan itu bukan orang lain. Itu adalah Mariah yang kita bicarakan di atas. Mendengar apa yang di bicarakan Mariah masuk kedalam bilik tersebut setelah wanita yang di ajak bertengkar wirja tadi keluar.
Setelah masuk terjadi percakapan antara neng Sitti (Mariah) dengan wirja. Yang katanya neng Sitti akan menghalangi niat jahat wirja untuk membunuh sofyan. Dan akhirnya terjadi pertengkaran antara neng Sitti dengan wirja hingga akhirnya wirja di bunuh oleh neng Sitti untuk melindungi Sofya anaknya yang kini menjadi orang yang sukses.
Berita pembunuhan itu terdengar oleh sofyan, dan dia berniat untuk membela perempuan pelacur tersebut. Dia tidak tahu kalau itu adalah ibunya sendiri yang dengan terpaksa meninggalkan dia di waktu kecil.
Hingga haari persidangan pun telah tiba dan dia dengan sekuat tenaganya dan dengan pengalaman - pengalaman yang di dapatkannya di berusaha semaksimal mungkin untuk membela wanita tersebut. Dan pada hari persidangan itu juga di hadiri oleh ayah sofyan Azhar mantan suami Mariah tersebut. Azhar kaget ketika tau ternyata yang dibela itu adalah Mariah. Dengan rasa penyesalannya yg dia lakukan. Dengan gegabah mengambil keputusan untuk mengusir Mariah kini Azhar menyuruh anaknya untuk mati-matian membela wanita tersebut. Hingga akhirnya sidang di menangkan oleh Sofyan.
Rasa bahagia pun menyelimuti hati Mariah dan juga sofyan seusai persidangan Mariah dan Azhar dan sofyan berkumpul dan akhirnya sofyan diberitahu oleh ayahnya bahwa Mariah itu adalah ibu kandungnya. Dan diwaktu itu pula Mariah telah menghembuskan nafas untuk yang terakhir setelah cita - citanya sejak dulu tercapai yaitu melihat anaknya menjadi orang yang sukses dan keinginan untuk memeluk anaknya yang tertahan berpuluh - puluh tahun akhirnya tercapai.
Dari novel tersebut tentunya banyak pelajaran yang dapat di ambil oleh setiap orang. Semoga dapat menambah wawasan kita dan menjadi pelajaran bagi kita dalam meniti kehidupan yang begitu indah inii
*Penulis Presiden BEM STAI Attanwir 2015 – 2016
*Ketua PK PMII Attanwir 2016 – 2017
*Mahasiswa semester VII Prodi Bimbingan dan Konseling Islam. Stai ATTANWIR Bojonegoro.