Kisah Doctor Strange yang Menegangkan
Minggu, 29 Januari 2017 15:00 WIBOleh Tyrel Almazora
Oleh Tyrel Almazora
Film ini menceritakan seorang ahli sihir yang bernama Kaesilius mencuri buku ritual dan ingin menjadikan dunia tanpa kematian. Untuk menghentikanya, Hipokrit melawan Kaesilius bersama para pengikutnya. Namun Kaelisius berhasil kabur.
Seorang dokter bedah yang bernama Stephen mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan 11 jarum baja dilekatkan di tulang, kerusakan ligamen, dan kerusakan saraf serius di tangan Spenser untuk mencari kesembuhan ia pergi ke Kathmandu, Nepal untuk mencari Karma-taj. Ia berkeliling ke sudut kota untuk mencari Karma-taj dan pada akhirnya ia diserang oleh 3 orang preman di sudut kota. Ada seorang pemuda yang menolong dan mengembalikan jam yang diambil oleh preman kepada Stephen. Pemuda itu memberi tahu tempat inggal dari Karma-taj yaitu sebuah kuil yang depannya tidak tampak seperti kuil. Saat dia masuk ke dalam, ia bertemu dengan The Ancient One. Saat bertemu dengan Karma-taj dan mengajarkan ilmu medis yang bisa sembuh dengan mengandalkan kepercayaan. Namun Stephen menolak dan malah memaki Karma-taj.
Karma-taj memperlihatkan cara kerja kepercayaan kepada Stephen, ia memindahkan roh dari Stephen ke dunia ilusi. Sampai Stepher meminta untuk mengajarinya, tapi Stephen malah diusir dari kuil tersebut. Karma-taj berbincang-bincang dengan pengikutnya tentang Mordo dan akhirnya Stepher diterima dan diberi kertas yang berisi mantra. Kram-taj mengajari Stephen tentang mantra yang bisa dijadikan sebuah senjata. Setelah mempelajari mantra, Stephen pergi untuk mencari buku dan ia pun bertemu dangan Wong, seorang penjaga perpustakan. Wong mengajak Stephen ke sebuah ruangam hanya untuk para master dan menyuruh Stephen belajar dari dasar dari bahasa sangsekerta, weda, sansekertsa klasik. Stephen ingin mengetahui sesuatu di sudut ruangan, tapi Wong melarangnya. Karena barang tersebut adalah milik The Ancient One Wong. Dia memberitahukan bahwa buku tersebut punya pengetahuan yang sangat maju. Stephen melihat sebuah buku yang dirobek bagian tengahya. Wong menjelaskan buku itu pengetahuan cuaca yang dirobek oleh Kaesilius, orang yang menyerang perpus. Wong memberitahukan ancaman jika ada yang mencuri buku dari perpustakaan akan mati sebelum meninggalkan perpus. Stephen pergi dengan membawa beberapa buku.
Kaesilius memulai ritualnya untuk memanggil Dormamu. Di sisi lain, Stephen berlatih sihir dengan murid-murid yang lain. Stephen diberi sebuah cincin multi semesta yang harus dilakukan hanyalah fokus, visualisasi, dan melihat tujuan dalam pikiranya. Stephen tidak bisa menggunakan ilmunya. Dia pikir ilmu tersebut tapi setelah master Hamir datang dan memperlihatkan tangan kirinya yang patah dan mampu kendalikan sihirnya, Karma-taj meminta Stephen untuk tidak terpaku kepada yang masuk akal, menenangkan ego, dan melupakan kecerdasannya. Dikarenakan menghambat ilmu sihirnya, Karma-taj mengajaknya ke Efferest lewat gerbang antar dimensi dan meninggalkan Stephen di Efferest sendirian untuk mempelajari ilmu gerbang dimensi. Dan Stephen berhasil. Dia pun mulai mempraktekanya kepada Wong untuk mengambil buku.
Keesokan harinya, Karma-taj mengajarinya ilmu sihir lebih dalam hingga harus ke dimansi lain agar bisa mempraktekkannya setelah itu ia berlatih dengan sesama murid untuk mamanipulasi sihir ke sebuah tongkat. Setelah ia berlatih, Stephen ke perpus dan berlatih sendiri dengan mata Agamoto dan ia berhasil tapi Wong menghentikan dan memarahi Stephen. Dikarenakan bisa mengakibatkan kerusakan waktu untuk selamanya Wong menceritakan tentang Agomoto yang membangun 3 kuil di dunia untuk melindungi bumi dari sorcerer, alam lain seperti alam kita. Dan secara tiba tiba Kaesilius datang dan membuat dunia cermin Stephen bertarung dengan Kaesilius yang lebih hebat dari Stephen. Stephen terluka parah dan meninggalkan jasadnya untuk bertarung dengan pengikut dari Kaesilius tak berhenti di situ. Bahkan Karma-taj pun turun tangan untuk mengakhiri perkelahian itu pada akhirnya Karma-taj pun terbunuh dalam pertarungan tersebut di New York. Setelah kejadian itu, Stephen dan kawan kawan pergi ke Hongkong untuk perlawanan terakhir dari Kaesilius. Sesampainya di Hongkong sudah propaganda untuk membuatnya menjadi semula. Stephen menggunakan sihir waktu dan seluruh Hongkong bergerak mundur hampir semua kembali utuh. Kaesilius menghentikan dan membuat semua Hongkong diam di tempat.
Stephen terbang dan menemui Domamu untuk bernegosiasi. Sebelum turun, Stephen mengikat waktu di tangan dan membuat ia kembali setelah ia dibunuh oleh Domamu. Dan akhirnya Domamu menyerah dan menerima negosiasi dari Stephen setelah itu. Kaesilius dan pengikutnya tersedot ke dimensi Domamu dan semua kembali normal kembali.
Menurut saya, kelebihan dari film ini adalah efek yang diberikan di film ini sangatlah bagus. Bahkan membuat saya kagum banget dengan spesial efeknya. Mereka membuat dengan sangat detail, bahkan hampir tidak ada sia-sia sama sekali. Pemeran Stephen Strange juga membuat saya kagum dengan aktingnya. Namun kerkuranganya ada beberapa karakter yang tidak diketahui namanya dan saat di daerah kegelapan bersama Domamu yang terlihat hanyalah gelap dan mata bersinar.
Identitas Film: Judul Dr Strange (rilis November 2016, Amerika), Sutradara Scott Derickson, Genre Action, Pemain Benedict Cumberbatch
Chiwetel Ejiofor, Rachel McAdams, Benedict Wong, Michael Stuhlbarg