Kisah Dodol Para Mahasiswa yang Hobi Judi
Senin, 13 Februari 2017 10:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Banyak sekali buku-buku yang bercerita tentang kehidupan menjadi mahasiswa, beberapa di antaranya menjadi best seller. Seperti Catatan Anak Kos Dodol karya Dewi Dedew Rika. Dan kali ini Puthut Ea juga menyuguhkan cerita seputar saat masih menjadi mahasiswa di UGM. Tapi sangat berbeda dengan Dewi, kisah Puthut Ea jangan ditiru karena bisa merusak masa depan anda semua.
Dari judulnya sudah dilihat, Bajingan yang Menyenangkan. Bajingan ini merujuk pada geng mahasiswa yang hobi judi. Mereka menamai geng mereka Jackpot Society, plesetan dari judul film Dead Poets Society. Dalam geng tersebut terdiri dari enam orang yakni Puthut Ea sendiri, alm Jadek, Bogor, Kunthet, Proton, Babe. Mereka mahasiswa yang bisa disebut gila, lantaran gaya hidup mereka out of the box. Mereka tidak perlu memikirkan bagaimana mempertahankan indeks prestasi kumulatif (IPK), sudah lulus saja sudah untung. Persahabatan mereka tidak berupa kata-kata manis, tetapi khas lelaki yang penuh dengan umpatan dan kata kasar dan juga saling mengerjai satu sama lain.
Beberapa kisah yang ada di buku Bajingan yang menyenangkan yang diterbitkan oleh Buku Mojok Desember 2016 ini sudah pernah ditulis Puthut Ea dalam status-statusnya. Terutama kisah tentang Bagor yang dulunya anak merupakan pemuda yang Islamiyah kemudian menjadi penikmat daging babi. Untuk menikmati buku Puthut Ea ini, harus mengenyahkan penghakiman terhadap adab sopan santun. Lantaran banyak sekali kata-kata saru di dalamnya karena para anggota Jackpoet Society terbiasa memanggil nama temannya dengan kata saru. Meski pada akhirnya salah satu dari mereka kena batunya.
Ya, kisah Bagor dan Puthut Ea harus menjadi pelajaran buat kita yang hobi memanggil nama teman dengan kata saru. Saat itu Bagos dan Puthut sedang dalam mengerjakan suatu proyek, di mana Bagor selalu memanggil Puthut dengan kata saru, jarang sekali memanggil dengan nama aslinya. Pada saat berkumpul itulah, Bagor memanggil Puthut dengan sebutan saru. Puthut yang mendengar pura-pura tidak mendengar, dan akhirnya karena kesal, Bagor pun mengeraskan suaranya dan memanggil Puthut dengan kata saru. Satu ruangan tersebut pun akhirnya mendengar Bagor. Dan Bagor pun jadi malu sendiri.
Sifat usil Puthut tidak pernah ada habisnya. Pernah suatu kali Puthut mengibuli Bagor untuk mengganti namanya. Bagor yang sebelumnya tidak pernah punya masalah terhadap namanya tiba-tiba merasa harus mengganti namanya dan pergantian nama itu mengundang cekcok antara suami istri yakni Bagor dan istrinya. (Iya, keusilan Puthut dari muda sampai sudah menjelang kepala empat, tidak ada habisnya).
Terkait olahraga, Puthut merupakan pecinta sepak bola. Bagor, tidak. Saking bodohnya, bahkan Bagor pernah menanyakan album Manchester United pada toko kaset. Karena dia menyangka klub MU itu merupakan band rock. Parah kan?
Kelucuan mereka lebih tepatnya kegilaan mereka memang tidak ada matinya. Bahkan ketika sudah pada menikah dan berkeluarga, kegilaan mereka terus berlanjut. Ini terjadi saat Bagor kalah judi dan dia membuat kaos dengan tulisan “Sing penting ora bal2an”, artinya yang penting tidak bermain sepak bola. Tentu saja tulisan itu membuat Puthut Ea kesal luar biasa, tulisan itu semacam penghinaan atas dirinya yang pecinta sepak bola. Namun kaos tersebut bahannya bagus, ketika bingung, Puthut pun memutuskan membakar kaos tersebut dan mengirim fotonya ke Bagor.
Bagor tidak hilang akal, beberapa hari kemudian Puthut menerima paketan kaos yang berwarna warni dengan tulisan yang sama. Puthut membuangnya ke tong sampah. Dan memfotonya kemudian foto dikirim lagi ke Bagor. Bagor kembali mengirim kaos dan pernak-pernak lain dengan tulisan yang sama. Di tengah kebingungan itu Puthut akhirnya memutuskan untuk mengirim kaos tersebut ke kawannya, namanya Kapsul. Dia meminta Kapsul untuk menjualnya di facebook.
Setiap ada kiriman dari Bagor, Puthut pun mengirimkannya ke Kapsul, dan Kapsul pun menjualnya. Tingkahnya yang rada gila itu akhirnya ketahuan oleh Bagor. Tentu saja Puthut merasa senang karena berhasil mengerjai sabahatnya itu. tetapi kemudian Kapsul malah memproduksi sendiri kaos tersebut, dan itu membuat Puthut kesal.
Begitulah sedikit kisah para bajingan yang meyenangkan. Masih banyak cerita-cerita Puthut Ea dan anggota Jackpoet Society yang edan itu. Dan anda harus membacanya sendiri dan semoga menemukan perenungan hidup yang lebih baik. (ver/kik)