Pemkab Gelar Diklat untuk Ciptakan Gaya Kepemimpinan Inovatif
Rabu, 22 Maret 2017 19:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota - Sebanyak 31 PNS di lingkup Pemkab Bojonegoro, mulai hari ini, Rabu (22/3) pagi ini mengikuti diklat kepemimpinan tingkat IV angkatan 137 pola kemitraan Provinsi Jawa Timur tahun 2017. Pembukaan ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Bupati Bojonegoro, Drs H Suyoto MSi kepada dua orang perwakilan peserta.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Pemkab Bojonegoro Zainuddin dalam laporannya menyampaikan bahwa PNS dilingkup Pemkab Bojonegoro yang memgikuti diklat sebanyak 31 orang PNS dengan rincian Laki laki 21 orang dan perempuan 10 orang. Dilihat dari jenjang pendidikan S2 dua orang dan S 1 sebanyak 26 orang dan SLTA 3 orang.
Diklat dilaksanakan 22 Maret sampai 20 Juli yang terbagi dalam lima tahapan. Tahap 1 diagnosa kebutuhan perubahan selama 12 hari mulai 22 Maret sampai 6 April. Tahap II, taking ownership selama enam haru dari tanggal 7 - 13 April. Tahap III, merancang perubahan dan membangun tim selama 16 hari mulai 16 April sampai 6 Mei . Tahap IV, laboratorium kepemimpinan selama 60 hari mulai 8 Mei sampai dengan 14 Juli dan tahapV, evaluasi selama 6 hari mulai 15 -20 juli 2017.
“Dengan pelatihan ini akan mewujudkan kualitas aparatur yang cakap,” kata Zaenuddin.
Perwakilan Badan Diklat Provinsi Jawa Timur, Budi, penguatan ekonomi daerah yang berorientasi pada potensi dan daya saing daerah. kepemimpinan birokrasi untuk aktifkan globalisasi dengan arah pada Asean Community. “Kata kuncinya adalah perubahan dan inovasi untuk mewujudkan pelayanan prima dan peningkatan kualitas. Gaya kepemimpinan transformation mampu memotivasi pegawai sehingga mampu mencitpakan gaya kepemimpinan yang inovatif di tengah aparaturnya,” katanya.
Bupati Bojonegoro Kang Yoto agar produktif pondasinya adalah sehat,cerdas kemudian adil dan bahagia sejelan dengan semangat Undang Undang Dasar 1945.
“Jika kita mengelola anggaran kita ingin membuat rakyat lebih sehat, cerdas, produktif dan bahagia. Sehingga cara membangun kita berbeda bahwa money follow problem, not money follow functio,” kata Kang Yoto.
Bupati dalam kesempatan ini menyampaikan tentang reformasi birokrasi yang dilakukan pemkab untuk menaikkan kelas Bojonegoro. “Dalam hidup ini adalah kita memilih hidup sebagai pelayan untuk melayani rakyat atau public service sehingga harus mempermudah dan meningkatkan kinerja kita,” pungkas Kang Yoto. (her/moha)