Peristiwa Gantung Diri
Lagi, Seorang Kakek di Tambakrejo Nekat Gantung Diri, Diduga Karena Depresi
Minggu, 04 Juni 2017 09:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Tambakrejo - Lagi, diduga karena depresi akibat sakit yang tak kujung sembuh, seorang kakek di Tambakrejo, nekat mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri, pada Sabtu (03/06/2017) sekira pukul 20.00 WIB tadi malam. Dia ditemukan tewas oleh istrinya sepulang dari solat tarawih, tergantung di blandar rumah miliknya. Korban bernama Lasimo (67), sedangkan istrinya bernama Musri (65), keduanya tinggal di Dusun Glagah Desa Mulyorejo Kecamatan Tambakrejo.
Sebagaimana diterangkan Kapolsek Tambakrejo, AKP Mohtarom SH, bahwa pada Sabtu (03/06/2017) sekira pukul 21.00 WIB, Plsek Tambakrejo telah menerima laporan Kepala Desa Desa Mulyorejo Kecamatan Tambakrejo, Dwi Fajar Purnomo, bahwa telah terjadi peristiwa orang meninggal dengan cara gantung diri.
Adapun kronologi peristiwa tersebut bermula, bahwa pada Sabtu (03/06/2017), sekira pukul 18.45 WIB, Musri (65), istri korban berangkat melaksanakan solat taraweh di masjid dusun setempat, sedangkan korban berada di rumah sendirian. “Korban tidak mempunyai anak dan tinggal di rumah hanya berdua dengan istrinya,” ungkap Kapolsek.
Selanjutnya sekira pukul 20.00 WIB, istri korban pulang dari taraweh dan setelah membuka pintu depan, istri korban kaget dan terkejut, karena melihat korban sudah tergantung di blandar rumah miliknya, dengan menggunakan tali tampar warna biru.
“Mengetahui hal tersebut, istri korban lari keluar rumah sambil teriak minta tolong pada para tetangga,” lanjut Kapolsek.
Selanjutnya datang tetangganya yang bernama Siti Basiyah (50), sesudah itu tetanggnya tersebut menghubungi M Jais, Kamituwo dusun setempat dan segera meneruskan laporan tersebut kepada kepala desa setempat, hingga akhirnya dilaporkan ke Polsek Tambakrejo.
Mendapati laporan tersebut, Kapolsek bersama anggota dan dr Sari dari Puskesmas Tambakrejo, segera menuju lokasi kejadian, guna melakukan identifikasi dan olah TKP.
Dari hasil olah TKP di temukan tali tampar warna biru ukuran 170 centimeter, beserta tangga kayu ukuran panjang 3,5 meter dan korban masih tergantung di blandar rumah korban. Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan luar, ciri-ciri mayat panjang mayat 160 centimeter, rambut hitam beruban, kulit sawoh matang dan pada leher nampak jejas bekas jeratan tali tampar melingkar.
“Berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan dan korban dipastikan meninggal kerena gantung diri,” terang Kapolsek.
Atas kejadian tersebut, ahli waris korban sudah menerima dengan ikhlas dan menganggap sebagai musibah serta takdir dari Allah SWT. Atas permintaan ahli-warisnya, jenazah korban tidak di otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan yang diketahui dan disaksikan oleh kepala desa setempat. Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada ahli warisnya untuk dimakamkan.
“Keterangan dari pihak keluarga, korban mengalami depresi karena menderita sakit lambung menahun yang tidak kunjung sembuh,” pungkas Kapolsek. (her/inc)