Masyarakat Bojonegoro Masih Kekurangan Tempat Belanja
Senin, 26 Juni 2017 21:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Kepala Dinas perdagangan dan Pasar (Disdag dan Pasar) Kabupaten Bojonegoro Basuki sebut masyarakat Bojonegoro masih kekurangan tempat untuk berbelanja. Hal itu mengacu pada data jumlah penduduk di Kabupaten Bojonegoro dan data jumlah pasar di tengah-tengah masyarakat yang ada saat ini.
Basuki mengatakan, rasio normal jumlah pasar di tengah masyarakat adalah 1 banding 10 ribu jumlah penduduk. Sedangkan saat ini jumlah pasar masih jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah penduduk.
"Masyarakat masih kekurangan tempat belanja, oleh karena itu kita dorong berdirinya pasar rakyat," kata Basuki.
Basuki memperkirakan masyarakat bojonegoro masih kekurangan kurang lebih 30 pasar tradisional di seluruh wilayah Bojonegoro. Untuk itu Pemkab perlu memiliki kebijakan guna berdirinya pasar rakyat di tengah masyarakat.
Mendengar hal tersebut, wakil ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro Anam Warsito mengaku sangat mendukung jika Pemkab memiliki kebijakan mendorong tumbuhnya pasar tradisional (rakyat).
Pasar tradisional menurutnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk membantu perekonomian rakyat kecil di pedesaan. "Rakyat kecil itu perlu dibantu, kekurangan pasar itu saya akan bangunkan," ujar Anam dengan semangat.
Jika memang pemkab memiliki anggaran yang cukup, DPRD juga berharap ada pengalokasian untuk program tersebut karena hal itu dinilai sangat dibutuhkan masyarakat. (pin/moha)