Keikutsertaan Program Asuransi Pertanian Masih Minim
Selasa, 27 Juni 2017 07:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro - Guna meminimalisir kerugian yang dialami petani, Pemkab Bojonegoro menggalakkan program asuransi pertanian. Namun ternyata keikutsertaan para petani masih minim. Sepanjang tahun 2017 hanya sekitar 1400 hektar sawah yang diasuransikan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Zainal Fanani. "Pada tahun 2016 hanya 3200 hektar yang diasuransikan, sedangkan pada tahun 2017 hanya 1462 hektar saja," ujarnya.
Menurutnya sawah yang diasuransikan para petani hanya yang sudah sering kena bencana seperti banjir. Padahal bukan hanya sawah yang yang berisiko terserang banjir saja yang bisa diasuransikan.
Selain itu petani hanya hanya harus membayar asuransi sebesar Rp36 ribu per hektar per masa tanam. Jumlah itu tergolong cukup murah sekali.
"Jadi setiap masa tanam, petani bisa mengasuransikan sawahnya, bila memenuhi kriteria klaim asuransi akan cair Rp6 juta," imbuhnya.
Asuransi ini lanjut Zainal, Pemkab bekerja sama dengan PT Jasindo. Pada pelaksanaannya Pemkab memberikan subsidi untuk premi sebesar Rp144 ribu. Sehingga para petani hanya membayar premi senilai Rp36 ribu dari Rp180 ribu untuk normalnya.
"Sawah yang sudah diasuransikan paling banyak berada di sepanjang aliran Bengawan Solo, yakni Kapas, Balen dan Baureno," tuturnya. (ver/moha)