Kange Yune Dinilai Kurang Berkiprah di Masyarakat dan Terkesan Eksklusif
Kamis, 29 Juni 2017 10:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Duta wisata Kabupaten Bojonegoro atau yang lebih dikenal dengan nama Kange Yune, mendapat kritikan tajam dari Disbudpar Kabupaten Bojonegoro. Setelah selesai mengikuti pemilihan kange-yune, para finalis selama ini dinilai kurang berkiprah di masyarakat dan terkesan eksklusif.
Acara pemilihan duta wisata dengan biaya yang tidak sedikit dan digelar cukup spektakuler, seolah-olah hanya sebagai seremonial belaka. Setalah selesai, para calon terpilih seperti lupa akan tugas utama mereka sebagai Duta Wisata Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata dan Budaya Disbudpar Bojonegoro, Iriantini mengatakan, " Selama ini terkesan kange-yune, hanya ajang cantik-cantikan dan ganteng-gantengan," ucap Tini sapaan akrabnya.
Para kang- yune tersebut dinilai kurang tangguh dan tudak mencerminkan sebagai duta wisata Kabupaten Bojonegoro. Mereka kata Tini, banyak yang tidak mau berpanas-panasan dan hanya ingin diberikan fasilitas terbaik saja.
Berangkat dari hal itu, pihaknya menilai perlu adanya perbaikan dalam sistem pemilihan duta wisata Kabupaten Bojonegoro tersebut. Ada beberapa hal yang harus diubah utamanya dalam penggemblengan para calon duta wisata tersebut.
"Tahun ini ada beberapa perubahan yang paling terlihat, kita akan karantina peserta ditengah-tengah masyarakat," jelas Tini.
Tini mengatakan, tidak seperti biasanya, kali ini proses karantina akan dilakukan dengan menerjunkan para peserta ke desa kerondonan Kecamatan Gondang. Mereka akan menginap di rumah-rumah warga dan mengkampanyekan Sapta Pesona selama dua hari.
"Dengan gemblengan yang benar, kita yakin nanti kange-yune akan lebih berkiprah di masyarakat dan sadar akan tugasnya," imbuhnya.
Dengan kegiatan tersebut, diharapkan kesan eksklusif juga dapat dihilangkan yang seolah-olah sudah melekat dalam diri kange-yune Bojonegoro selama ini. (pin/imm)