News Ticker
  • Puluhan Orang Korban Arisan Bodong di Bojonegoro Laporkan Owner ke Polisi
  • Pemkab Blora dan Perhutani Sepakat Tandatagani Kerja Sama Penanggulangan Bencana
  • Tekan Inflasi Jelang Lebaran, PT Blora Patra Gas Gelar Pasar Sembako Murah
  • Ditinggal ke Sawah, Rumah Warga Gayam, Bojonegoro Hangus Terbakar, Kerugian Rp 250 Juta
  • Bupati Arief Berkomitmen Kawal Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Cepu, Blora
  • Seorang Laki-laki Warga Dander, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Pinggir Sungai
  • Lewat TMMD, Jalan Penghubung antar Desa di Wilayah Ngawen, Blora Rampung Dibangun
  • Investasi SDM Masa Depan, Program 'Sekolah Sisan Ngaji' di Blora Dilaunching
  • Ibu Korban Pengeroyokan di Bojonegoro: Penjara Satu Tahun Tak Sebanding dengan Nyawa Anaknya
  • 3 Terdakwa Anak Kasus Pengeroyokan di Dander, Bojonegoro Dituntut Satu Tahun Penjara
  • Temuan Mayat di Rumah Kosong Gegerkan Warga Blora
  • Atasi Kelangkaan Gas LPG di Blora, Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan
  • Usai Minum Minuman Keras, 3 Orang Warga Balen, Bojonegoro Meninggal
  • Anak-anak Desa Bangowan, Blora Isi Waktu Jelang Buka Puasa dengan Latihan Gamelan
  • Bupati Blora Hadiri Peringatan 117 Tahun Perjuangan Samin Surosentiko
  • Berkah Ramadan, Petani Blewah di Blora Mengaku Untung Besar
  • Kembali Targetkan Raih Opini WTP, Ini yang Dilakukan Pemkab Blora
  • Diduga Sakit Epilepsi Kambuh, Warga Bubulan, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Sungai
  • Gebyar Ramadan Blora 2024 Kini Dikonsep Semakin Matang
  • Tinjau Tebing Sungai Longsor di Cepu, Blora, Bupati Koordinasi dengan BBWS Bengawan Solo
  • Tergerus Banjir Bengawan Solo, Akses Jalan Kedungtuban-Cepu, Blora Terancam Putus
  • Tebing Bengawan Solo Longsor, Empat Rumah Warga di Blora Terancam
  • Berjalan Kaki saat ke Sekolah, Siswi SMK dapat Sepeda dari Ka SPKT Polsek Blora
  • Polisi di Bojonegoro Bagikan 3.000 Nasi Bungkus bagi Warga Terdampak Banjir Bengawan Solo
Diduga Karena Faktor Ekonomi, Seorang Warga Kapas Nekat Gantung Diri

Peristiwa Gantung Diri

Diduga Karena Faktor Ekonomi, Seorang Warga Kapas Nekat Gantung Diri

Oleh Imam Nurcahyo

Kapas - Diduga karena depresi akibat masalah ekonomi, seorang warga Desa Wedi RT 006 RW 001 Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro bernama Muh Zaeni (34), nekat mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri, pada Selasa (18/07/2017) sekira pukul 15.00 WIB sore tadi.

Korban pertama kali ditemukan oleh ibunya, Tuminah (60), tergantung di blandar di dalam kamar rumahnya. Saat ditemukan, diduga korban masih bernyawa dan langsung dibawa ke rumah sakit, namun setelah tiba di rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

Menurut keterangan saksi Marsono (55), tetangga korban, sebagaimana dikutip Kapolsek Kapas, AKP Ngatimin, bahwa pada Selasa (18/07/2017) sekira pukul 15.00 WIB, saksi Marsono mendengar teriakan Tumiah (60), dari dalam kamar rumah korban. “Masono segera mendatangi sumber suara tersebut,” terang Kapolsek yang di kutip dari keterangan saksi.

Setelah berada di dalam kamar, Marsono melihat Tuminah sedang merangkul paha korban, yang pada saat itu sudah dalam posisi lehernya tergantung pada kain panjang atau jarit, yang diikatkan pada kayu blandar rumah. Selanjutnya Marsono segera melepas ikatan kain pada leher korban sambil berteriak minta tolong pada para tetangga. “Setelah berhasil dilepas ikatannya, diduga korban masih bernyawa,” lanjut AKP Ngatimin.

Kapolsek menambahkan, setelah korban berhasil diturunkan, tidak berapa lama kemudian datang tetangga korban yang lain, M Bariah (45), datang dengan membawa mobil Carry pikap nomor polisi S 9515 AB,  warna hitam, bergegas membawa korban, yang pada saat itu diduga masih hidup, ke Rumah Sakit Muna Anggita Bojonegoro, sambil menghubungi perangkat desa setempat dan selannjutnya dilaporkan ke Polsek Kapas.

“Namun sesampainya di rumah sakit dan setelah dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter, diketahui korban sudah meninggal dunia,” lanjut Kapolsek.

Mendapati laporan tersebut, Kapolsek bersama anggota segera menuju lokasi kejadian, guna melakukan identifikasi dan olah TKP. Dari hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, korban mengenakan celana kolor warna hitam, kaos lengan pendek dengan motif belang dan korban gantung diri menggunakan kain panjangatau jrek untuk menggendong anak kecil. “Selain itu ditemukan handphone milik korban, merk Evercoss warna hitam,” imbuh Kapolsek

Sedangkan berdasarkan pemeriksaan luar, ciri-ciri mayat, panjang mayat 160 centimeter dan terdapat bekas jeratan pada leher korban. “ Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di sekitar badan korban. Korban diduga murni meninggal karena gantung diri,” ungkap Kapolsek.

Selain itu, Kapolsek mengungkapkan bahwa ditemukan wasiat pada konsep yang berada di dalam handphone milik korban. “Penyebab korban gantung diri, diduga karena faktor ekonomi,” ungkap Kapolsek.

Atas kejadian tersebut, ahli waris korban sudah menerima dengan ikhlas dan menganggap sebagai musibah serta takdir dari Allah SWY. Atas permintaan ahli-warisnya, jenazah korban tidak di otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan yang diketahui dan disaksikan oleh kepala desa setempat. Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada ahli warisnya untuk dimakamkan. (inc/imm)

Ucapan SELAMAT HARI PERS NASIONAL 2024 - Pemkab Blora
Berita Terkait

Videotorial

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (PKPCK) secara bertahap menambah jumlah lampu penerangan jalan ...

Berita Video

Seorang Kakek Didakwa Curi Ayam, Ini Penjelasan Kepala Kejaksaan Bojonegoro

Seorang Kakek Didakwa Curi Ayam, Ini Penjelasan Kepala Kejaksaan Bojonegoro

Bojonegoro - Usai persidangan dengan terdakwa Suyatno (58), seorang kakek asal Dusun Krajan, Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

Opini

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

Perangkat Desa, adalah unsur penyelenggara pemerintahan desa yang bertugas membantu kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dalam melaksanakan ...

Quote

Semen Gresik Diving Club Borong Medali di Turnamen Bupati Tuban Cup

Semen Gresik Diving Club Borong Medali di Turnamen Bupati Tuban Cup

Tuban, 21 November 2023 - Semen Gresik Diving Club (SGDC) kembali menorehkan prestasi pada event Bupati Tuban Cup 2023. Club ...

Berita Foto

Warga Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Berita Video

Warga Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Seorang warga Dusun Gowok, Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro bernama Solikin (55), pada Rabu petang (03/01/2024) dilaporkan tenggelam di ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Hiburan

Dirut Bulog Pastikan Harga Beras Segera Turun

Dirut Bulog Pastikan Harga Beras Segera Turun

Blora - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memastikan harga beras yang mahal di pasaran saat ini, akan segera ...

1711715720.0243 at start, 1711715720.3284 at end, 0.30406498908997 sec elapsed