Peristiwa Gantung Diri
Diduga Karena Faktor Ekonomi, Seorang Warga Kapas Nekat Gantung Diri
Selasa, 18 Juli 2017 20:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Kapas - Diduga karena depresi akibat masalah ekonomi, seorang warga Desa Wedi RT 006 RW 001 Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro bernama Muh Zaeni (34), nekat mengakhiri hidupnya sendiri dengan cara gantung diri, pada Selasa (18/07/2017) sekira pukul 15.00 WIB sore tadi.
Korban pertama kali ditemukan oleh ibunya, Tuminah (60), tergantung di blandar di dalam kamar rumahnya. Saat ditemukan, diduga korban masih bernyawa dan langsung dibawa ke rumah sakit, namun setelah tiba di rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Menurut keterangan saksi Marsono (55), tetangga korban, sebagaimana dikutip Kapolsek Kapas, AKP Ngatimin, bahwa pada Selasa (18/07/2017) sekira pukul 15.00 WIB, saksi Marsono mendengar teriakan Tumiah (60), dari dalam kamar rumah korban. “Masono segera mendatangi sumber suara tersebut,” terang Kapolsek yang di kutip dari keterangan saksi.
Setelah berada di dalam kamar, Marsono melihat Tuminah sedang merangkul paha korban, yang pada saat itu sudah dalam posisi lehernya tergantung pada kain panjang atau jarit, yang diikatkan pada kayu blandar rumah. Selanjutnya Marsono segera melepas ikatan kain pada leher korban sambil berteriak minta tolong pada para tetangga. “Setelah berhasil dilepas ikatannya, diduga korban masih bernyawa,” lanjut AKP Ngatimin.
Kapolsek menambahkan, setelah korban berhasil diturunkan, tidak berapa lama kemudian datang tetangga korban yang lain, M Bariah (45), datang dengan membawa mobil Carry pikap nomor polisi S 9515 AB, warna hitam, bergegas membawa korban, yang pada saat itu diduga masih hidup, ke Rumah Sakit Muna Anggita Bojonegoro, sambil menghubungi perangkat desa setempat dan selannjutnya dilaporkan ke Polsek Kapas.
“Namun sesampainya di rumah sakit dan setelah dilakukan pemeriksaan medis oleh dokter, diketahui korban sudah meninggal dunia,” lanjut Kapolsek.
Mendapati laporan tersebut, Kapolsek bersama anggota segera menuju lokasi kejadian, guna melakukan identifikasi dan olah TKP. Dari hasil identifikasi, diketahui ciri-ciri mayat, korban mengenakan celana kolor warna hitam, kaos lengan pendek dengan motif belang dan korban gantung diri menggunakan kain panjangatau jrek untuk menggendong anak kecil. “Selain itu ditemukan handphone milik korban, merk Evercoss warna hitam,” imbuh Kapolsek
Sedangkan berdasarkan pemeriksaan luar, ciri-ciri mayat, panjang mayat 160 centimeter dan terdapat bekas jeratan pada leher korban. “ Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di sekitar badan korban. Korban diduga murni meninggal karena gantung diri,” ungkap Kapolsek.
Selain itu, Kapolsek mengungkapkan bahwa ditemukan wasiat pada konsep yang berada di dalam handphone milik korban. “Penyebab korban gantung diri, diduga karena faktor ekonomi,” ungkap Kapolsek.
Atas kejadian tersebut, ahli waris korban sudah menerima dengan ikhlas dan menganggap sebagai musibah serta takdir dari Allah SWY. Atas permintaan ahli-warisnya, jenazah korban tidak di otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan yang diketahui dan disaksikan oleh kepala desa setempat. Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada ahli warisnya untuk dimakamkan. (inc/imm)