Kapolres Bersama Forkompimda Hadiri Harlah Muslimat NU ke 70
Minggu, 30 Juli 2017 21:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Dander - Perhelatan Hari Ulang Tahun (Harlah) Muslimat NU yang ke 70, yang dikemas dalam acara halal bihalal, digelar di GOR Desa Ngumpakdalem Kecamatan Dander pada hari, Minggu (30/07/2017) siang tadi. Hadir dalam acara tersebut Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, yang juga selaku Ketua Umum Pusat Muslimat NU.
Turut hadir dalam giat tersebut, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi, Bupati Bojonegoro Drs H Suyoto MSi, Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf M Harry Subagyo, Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro Hj Mitroatin, Sejumlah Anggota DPPRD dan tentunya para kyai serta tokoh ulama NU se-Kabupaten Bojonegoro termasuk ribuan jamaah Muslimat NU se-Kabupaten Bojonegoro.
Kehadiran Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Hj Khofifah Indar Parawansa dalam acara halal bihalal tersebut, selain dalam rangka Harlah Muslimat NU ke 70 juga untuk mengukuhkan laskar anti narkoba ditingkat Kabupaten serta Kecamatan di Bojonegoro.
Dalam sambutanya, Khofifah mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi para jamaah yang telah banyak meluangkan waktu untuk menghadiri acara harlah kali ini.
"Semoga yang hadir dalam majelis ini senantiasa mendapatkan barokah dari Allah SWT," ungkap haru Khofifah dihadapan para jamaah yang hadir.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro yang juga menghadiri acara tersebut kepada media ini mengatakan bahwa semoga organisasi-organisasi yang ada di Indonesia senantiasa mengajarkan untuk mencintai NKRI dengan tidak mengajarkan faham-faham radikalisme serta anti Pancasila.
"Selamat atas harlah Muslimat NU ke 70,” ucap Kapolres.
Kapolres juga menyampaikan, dengan dikukuhkannya Laskar Anti Narkoba dapat mendukung tugas-tugas Polri dalam rangka memberantas Narkoba disegala bidang, dengan memberikan informasi kepada minimal Bhabinkamtibmas ditingkat desa.
“Saya berharap semoga kedepan Indonesia bebas dari Narkoba, Terorisme dan Radikalisme," pungkas Kapolres. (inc/imm)