Siswa SMPN 1 Gayam Antusias Ikuti Belajar Energi Migas
Kamis, 19 Oktober 2017 14:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro (Gayam) - Mata anak-anak tak bisa lepas dari layar di depan mereka. Proyeksi di layar menampilkan bagaimana proses pencarian sampai pengambilan minyak mentah dari dalam tanah. Kegiatan ini merupakan serangkaian program ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang bekerjasama dengan Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) bertajuk Belajar Energi Migas di SMP Negeri 1 Gayam Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro pada Kamis (19/10/2017).
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala UPT Pendidikan Wilayah X, Sujatmiko, Sekretaris Kecamatan Gayam, Ngadenan, dan perwakilan EMCL Beta Wicaksono, dan diikuti sebanyak 70 siswa SMP N 1 Gayam.
Pada sambutannya, Kepala SMP Negeri 1 Gayam, Wahyudi SPd M.Pd menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro dan EMCL atas terselenggaranya acara ini. Dia berharap acara ini bisa bermanfaat untuk anak-anak.
"Apapun yang diterima wajib menyebarkan ilmu ini kepada siapa pun. Apalagi migas ini terkait erat dengan pelajaran, terkait dengan kehidupan," ujarnya kepada para siswa.
Sementara itu perwakilan dari EMCL Beta Wicaksono memaparkan energi migas. Diharapkan siswa memahami tentang operasi migas yang ada di sekitar mereka dan bisa meneruskan informasi ini ke teman-temannya.
"Kami di sini berusaha memberikan informasi terkait migas. Program ini untuk mendukung operasi industri migas," jelasnya.
Beta menjelaskan tentang manfaat energi dan hidrokarbon. Apa pengertian hidrokarbon dan bagaimana kegunaannya. Ditambah dengan kebutuhan energi yang dibutuhkan manusia dalam sehari sebanyak 6,5 liter. Tentu saja bila dikalikan dengan jumlah rakyat Indonesia sebanyak 252 juta jiwa, maka energi yang dibutuhkan sekitar 1,6 miliar liter setiap harinya.
Beta menambahkan, bahwa kegiatan ini merupakan komitmen EMCL di bidang pendidikan. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat khususnya kalangan pelajar bisa memahami industri migas yang ada di Bojonegoro. Dia juga mengapresiasi dukungan masyarakat termasuk dari kalangan pendidikan terhadap suksesnya proyek negara di Lapangan Banyu Urip.
Beta juga menjelaskan bahwa program Belajar Energi Migas telah dilaksanakan di berbagai sekolah di Bojonegoro dan Tuban sejak 2012 lalu. "Semoga program ini bisa meningkatkan taraf pendidikan di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban," katanya.
Usai belajar tentang energi migas, YKIB juga memberikan materi menulis kepada anak-anak. Untuk materi menulis berita dipandu oleh jurnalis senior dari Tempo, Sujatmiko. Untuk mencairkan suasana, Sujatmiko meminta beberapa anak untuk maju ke depan dan bercerita. Ketua OSIS diminta Jatmiko untuk menceritakan bagaimana proses pemilihan dirinya menjadi ketua OSIS.
"Teknik menulis berita yaitu memakai unsur 5W 1H, yakni what, where, when, who, why dan how," jelasnya.
Dia menjelaskan bagaimana unsur 5W1 + H ini diterapkan dalam menulis berita. Selain itu Jatmiko juga menekankan terkait menulis berita yang berimbang, cover both side, dan juga akurat menyebut data dan fakta. (ver/kik)