SD Muda Bojonegoro Adakan CTL Budidaya Jamur Tiram di Gayam
Rabu, 25 Oktober 2017 12:00 WIBOleh Frensi Agustina, S.Pd
Oleh Frensi Agustina, S.Pd
Bojonegoro - SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro yang akrab disapa dengan SD MudaBo mengadakan kegiatan pembelajaran di luar sekolah yang disebut dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Selasa (24/10/2017) di berbagai lokasi potensi wisata edukasi di wilayah Kabupaten Bojonegoro. CTL ini diikuti oleh 598 siswa dan 50 guru dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Kelas satu berkunjung ke karajinan batik Latansa di Desa Dander Kecamatan Dander. Kelas 2 berkunjung ke kerajinan gerabah Desa Rendeng Kecamatan Malo. Kelas 3 berkunjung ke budidaya jamur tiram di Desa Begadon Kecamatan Gayam. Kelas empat berkunjung ke kerajinan topeng dan celengan di Desa Mojodeso Kecamatan Kapas. Kelas lima berkunjung ke kerajinan limbah kayu dibuat miniatur pesawat di Desa Sukorejo Kecamatan Bojonegoro. Kelas enam berkunjung ke Balai Benih Ikan (BBI) Desa Mojoranu Kecamatan Dander.
Menurut Ketua Pelaksana CTL Stevy Fityu S.Pd, kegiatan ini bertujuan untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajari di kelas dengan mengaplikasikannya dalam keterampilan sehari – hari, melatih siswa agar dapat berpikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Siswa sangat antusias dan bergembira dalam melakukan kegiatan CTL ini karena selain belajar siswa juga ada game edukasi di setiap lokasi. Kelas 3 misalnya, sebelum mereka diajak ke tempat pembibitan jamur tiram, anak anak outbound terlebih dahulu dipandu oleh 15 kakak pendamping dari Karang Taruna Kecamatan Gayam yang dikomando oleh Arsyad Syadiqa. Setelah itu diajak ke tempat pembibitan jamur tiram anak anak diajari penyiapan media tanam, penanaman bibit, pemeliharaan, dan pengolahan.
Dipandu oleh Miftahul Huda langkah awal pembuatan jamur tiram yaitu membuat baglognya terlebih dahulu. Media yang dibutuhkan adalah serbuk kayu bekas gergaji, kapur, bekatul, dan air dicampur secara merata. Setelah itu proses fermentasi selama 5 – 10 hari. lalu sterilisasi media tanam dimasukkan ke dalam kantong plastik jenis polipropilen dipadatkan hingga berbentuk seperti botol. Di bagian atas leher kantong plastik dipasang ring atau cincin disumbat dengan kapas atau gabus. Selanjutnya proses inokulasi dan terakhir proses inkubasi selama 1 bulan hingga miselium tumbuh. Tunggu 1 – 2 minggu jamur tiram siap dipanen
Di pengolahan jamur anak anak diajak untuk melihat proses pembuatan jamur crispy didampingi oleh kakak Karang Taruna Begadon yang dikomandoi Suwito Utomo. Pembuatan diawali dengan menyuwir jamur menjadi kecil lalu cuci dan peras, dicampur bumbu, dicelup ke dalam adonan diguling diatas terigu selanjutnya digoreng sampai matang. Setelah ini dimasukkan ke alat spinner untuk membuang sisa minyak yang menempel. setelah ini ditambah perasa makanan agar lebih gurih. rasa balado, ayam panggang, original.
Menurut Hardiansyah siswa kelas 3 Ustman Bin Affan, ia sangat senang sekali belajar membuat jamur nanti akan dipraktekkan di rumah. “Jamurnya juga enak sekali” ujarnya girang. Di akhir kegiatan semua siswa dan guru mendapat bingkisan dua baglog, jamur tiram dan jamur crispy. (fren/kik)