Percepat UHC Kabupaten Bojonegoro Integrasikan Jamkesda ke JKN-KIS
Jumat, 17 November 2017 14:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - BPJS Kesehatan sebagai badan hukum publik telah menginjak tahun ke-4 yang memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan Program Jaminan Kesehatan Nasional untuk mencapai Universal Health Couverage (UHC) yang ditargetkan tercapai pada 1 Januari 2019 mendatang. Hal ini juga disadari oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan sebagai pendukung terwujudnya UHC tersebut di awal tahun 2019 nanti.
Pada Jumat 17 November 2017 bertempat di Rumah Dinas Bupati bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro dengan Dinas Kesehatan melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama tentang integrasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kabupaten Bojonegoro ke dalam Program JKN-KIS.
Hal tersebut menjadi salah satu wujud nyata dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk mempercepat tercapainya UHC yang menjadi cita-cita pemerintah terhadap kesehatan seluruh penduduk bangsa Indonesia.
Turut hadir pula Bapak Handaryo selaku Deputi Direksi Wilayah Jawa Timur. Ia menuturkan, BPJS Kesehatan sangat berterimakasih dan mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan yang telah mengintegrasikan Jamkesda ke dalam Program JKN-KIS.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Bojonegoro Muhammad Masrur Ridwan dan Kepala Dinas Kesehatan Ninik Susmiati selaku pihak yang menandatangani perjanjian kerjasama tentang integrasi Jamkesda Kabupaten Bojonegoro ke dalam Program JKN-KIS sebagai wujud sinergi antara BPJS Kesehatan Bojonegoro dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk pijakan mengawali tercapainya UHC pada tanggal 1 Januari 2019 mendatang.
Terhitung mulai 1 Desember 2017 sebanyak 7.606 penduduk Kabupaten Bojonegoro yang sebelumnya terdaftar sebagai peserta Jamkesda kini telah terdaftar ke dalam program JKN-KIS dan dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Deputy direksi wilayah Jawa Timur BPJS , dr Handaryo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro yang telah mengintegrasikan Jamkesda ke dalam Kartu Indonesia Sehat (KIS). Pembiayaan JKN ini ada dana yang berputar sehingga peserta tidak akan keluar dari daerah tersebut, jika berobat di Bojonegoro maka akan membawa efek lainnya. Terkait keikut sertaan dan pemberian jaminan layanan kesehatan akan dilakukan secara berjenjang demi peningkatan kualitas layanan kesehatan. Di akhir sambutannya dia menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan pihak Pemkab Bojonegoro.
Pada kesempatan inj juga dilaksanakan penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dan BPJS yakni Bupati Bojonegoro dengan Kepala BPJS Wilayah Kabupaten Bojonegoro yang disaksikan oleh Deputy direksi wilayah Jawa Timur dan tamu undangan lainnya.
Bupati Bojonegoro, doktor H Suyoto dalam pengarahannya menyampaikan tanda tangan kerjasama ini kelanjutan dari MoU yang lalu. Tadinya akan tercover 10 ribu orang, setelah dilakukan verifikasi dengan kategori miskin sekitar 7000 orang. Disampling 10 ribu diverifikasi ketemu 7.600 yang dikhususkan adalah warga yang tidak mampu bisa mengajukan. Ini adalah bentuk jaring pengaman sosial dengan pertimbangan orang yang mampu namun sakit keras, karena berobat dan tidak tertolong bisa menjadi miskin.
Bupati menuturkan bahwa sejalan dengan semangat gerakan desa sehat dan cerdas di mana salah satu indikatornya adalah kepesertaan JKN . Oleh karenanya Bupati memerintahkan agar seluruh camat untuk melakukan ricek adakah desa yang sudah mengikuti JKN dan mampu mendeklarasikan diri sebagai desa percontohan JKN.
Bupati dalam kesempatan ini juga menyampaikan kabar bahagia dimana ada wacana pemanfaatan lahan hutan secara sosial kemasyarakatan. “Kita terus berupaya keras untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, dengan pertumbuhan ekonomi yang baik maka kepesertaan JKN juga akan meningkat. Beberapa negara di dunia juga tidak mudah untuk mensukseskan keikut sertaan peserta JKN secara global. Ini adalah tantangan bersama dalam membangun kesehatan di Bojonegoro, Jawa Timur dan Indonesia,” pungkasnya. (mol/kik)