Surfaktan, agar Penggunaan Pestisida Jadi Lebih Efektif
Rabu, 14 Februari 2018 17:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Bojonegoro - Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro bersama dengan TIRTA (Tertiary irigation Tech Assistance) menyelenggarakan lokakarya bertajuk Penggunaan Surfaktan untuk Meningkatkan Efektivitas Pestisida pada Budidaya Padi di Hotel Aston, Rabu (14/02/2018).
TIRTA sendiri adalah salah satu bagian dari program AIP -AURAL yang berfokus di Indonesia bagian timur yang bertujuan meningkatkan akses ke sumber daya air bagi petani kecil. TIRTA ingin meningkatkan pendapatan bersih bagi 10.000 petani miskin sebesar 6096 melalui efisiensi serta kelayakan teknis dan ekonomi, setidaknya pada 33 proyek irigasi tersier.
Acara ini dikuti oleh 155 Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Bojonegoro dan turut dihadiri oleh lima perwakilan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pestisida dan surfaktan. Program ini sendiri merupakan kerjasama antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas padi di Indonesia.
Kepala Disperta Bojonegoro Ahmad Jupari mengatakan, tren penggunaan pestisida berbasis kimia saat ini semakin meningkat. Langkah yang perlu diambil saat ini adalah memastikan efisiensi dan efektivitas dari penggunaan pestisida. Sebab penggunaan pestisida yang berlebihan tidak hanya meningkatkan pengeluaran petani, namun juga menimbulkan dampak yang negatif terhadap lingkungan.
"Dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman, kita mendorong agar petani memprioritaskan penggunaan agens hayati. Namun, jika pengendalian tersebut sudah tidak mampu menanggulangi, petani diharapkan memilih pestisida berlabel hijau yang aman dan ramah lingkungan," ungkap Jupari.
Pihaknya menghimbau pelaku usaha tidak hanya menjual produk, tetapi juga melakukan demoplot bekerjasama dengan kelompok tani sebagai bentuk edukasi.
Selain itu, mengingat banyak petani Bojonegoro yang juga menanam komoditas hortikultura dan palawija, saya harapkan petani menyesuaikan dengan keadaan alam terutama ketersediaan air dan permintaan pasar agar petani mendapat harga yang bagus.
Sementara itu Riki Rivaldi sebagai keynote speaker menjelaskan bahwa surfaktan memiliki efek perekat, perata dan penembus sehingga pestisida yang disemprotkan dapat merekat lebih lama ke tanaman dan mampu mengendalikan hama dan penyakit lebih cepat.
Pada akhirnya, tanaman akan sehat dan mampu menghasilkan produktivitas yang optimal. "Penggunaan surfaktan dapat membantu menghemat penggunaan pestisida dengan mengembalikan penggunaan pestisida ke dosis atau konsentrasi rendah sesuai rekomendasi pada label. Inilah salah satu peranan surfaktan untuk mencegah terjadinya resistensi (kekebalan) dan resurjensi (edakan/boom) hama dan penyakit," katanya.
Selain itu, Surfaktan dapat dicampur dengan pestisida ataupun pupuk daun pada saat aplikasi penyemprotan. (mol/mt)