Sejumlah Warga di Bojonegoro Keluhkan Layanan Dispendukcapil
Jumat, 13 Juli 2018 13:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro- Ratusan warga harus rela mengantre dan berdesak-desakkan satu sama lain di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Bojonegoro, untuk mengurus pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) atau Akta Kelahiran, Jumat (13/07/2018) siang. Sejumlah warga mengeluh lantaran lambatnya pelayanan dari dinas yang beralamat di Jalan Patimura Bojonegoro tersebut.
Habib (20 warga Desa Sumberejo Kecamatan Sumberejo datang ke Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Bojonegoro untuk mengurus pembuatan KTP sebagai kelengkapan persyaratan lamaran kerja di Surabaya. Dirinya mengaku sudah seminggu yang lalu mengajukan persyaratan pengurusan KTP dan saat ini sedang dalam proses pengambilan karena diperkirakan hari ini sudah jadi. Namun sejak datang mengantre mulai pukul 09.00 WIB pagi tadi, hingga pukul 11.00 WIB siang, dirinya belum juga di panggil.
“Sudah 3 jam saya antre tapi belum dipanggil-panggil karena yang antri cukup banyak,” jelasnya.
Sementara itu Supriyanto (23) warga Desa Tondomulo Kecamatan Kedungadem, juga sedang mengantre untuk pengurusan Kartu Keluarga (KK), namun dirinya belum dilayani juga karena saking banyaknya warga yang mengantre.
Menurutnya, saat ini pelayanan Dispendukcapil sudah relatif lebih bagus, nakun menurutnya masih perlu ditingkatkan.
“Perlu ditingkatkan lagi mas, agar lebih profesional lagi kinerjanya.” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Prayitno (55), warga Kecamatan Padangan yang datang ke kantor Dispendukcapil untuk mengurus legalisir KTP, KK dan Akta Kelahiran sebagai persyaratan untuk Daftar Calon Legislatif.
“Sudah sejak tadi antre, tapi masih belum dilayani,” tuturnya.
Secara terpisah, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil Bojonegoro, Otto Satia Graha, dikonfirmasi awak media ini menjelaskan bahwa, saat ini untuk kepengurusan KTP, satu hari jadi dengan catatan yang bersangkutan membawa persyaratan yang lengkap dan datang sendiri atau tidak diwakilkan.
“Tidak benar kalau pengurusan KTP sampai seminggu itu.” tukasnya.
Namun demikian, pihaknya mengakui bahwa selama ini memang banyak kendal yang dihadapi,mulai dari kurangnya pegawai ditambah lagi alat cetak atau printer yang sudah uzur dan waktunya peremajaan.
“Dulu kami sudah sampaikan ke Pak Bupati, agar supaya pegawai kami ditambah.” jelasnya.
Selain itu terkait pencetakan KTP, setiap hari dibatasi dalam kisaran 400 sampai 500 lembar KTP saja.
“Itupun tergantung kelancaran internetnya.” imbuhnya. (mol/imm)