Bojonegoro Raih Sejumlah Penghargaan Dalam Peringatan Hari Keluarga
Jumat, 13 Juli 2018 16:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Madiun - Dalam peringatan Hari Keluarga ke XXV tingkat Provinsi Jawa Timur yang berlangsung Jumat (12/07/2018) pagi tadi di Madiun, berbagai penghargaan diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur Dr Soekarwo. Dalam kesempatan tersebut, Kabupaten Bojonegoro juga meraih sejumlah penghargaan.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Pj Bupati Bojonegoro Doktor Suprianto SH MH dan Nya Narty Suprianto SE serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Bojonegoro, Adie Witjaksono.
Adapun sejumlah penghargaan yang diraih Kabupaten Bojonegoro antara lain Juara I Motivator KB Pria Tingkat Nasional atas nama Sertu Supandi, Juara I Lomba Karya Tulis diraih oleh MAN 1 Bojonegoro dengan judul Pengaruh Permainan Ular Tangga dan Lagu Terhadap Pendidikan Siaga Kependudukan.
Selain itu Kabupaten Bojonegoro juga berhasil meraih juara II KB Lestari. Juara II UPPKS Tingkat Provinsi serta terbaik harapan III lomba Kampung KB.
Rizal Makmur dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur dalam laporannya menyampaikan bahwa Tema Harganas XXV tahun 2018 adalah, “Hari Keluarga, Hari Kita semua” dengan membawa tagline “Cinta Keluarga Cinta Terencana” yang memiliki maksud pentingnya mencintai dalam keluarga dan pentingnya perencanaan dalam membangun keluarga.
“Tema ini adalah untuk memfungsikan keluarga sehingga bisa bertahan dan berdaya serta bisa menjalankan 8 fungsi keluarga secara optimal, antara lain fungsi agama, pendidikan, cinta kasih, ekonomi, lingkungan dan fungsi reproduksi.” jelasnya.
Plt Kepala BKKBN Jawa Timur, Dr Sigit Priyo Hutomo, dalam sambutannya menyampaikan dua mitra yang saling bersinergi adalah BKKBN dan PKK, keduanya adalah ujung tombak menggerakkan masyarakat sukses program BKKBN di antaranya Keluarga Berencana (KB) dan ketahanan keluarga.
Sigit mengingatkan tentang pentingnya 1000 hari kehidupan pertama anak karena masih banyak kasus Stunting atau kondisi di mana seorang anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya.
Sigit juga menuturkan bahwa Jawa Timur ini seharusnya sudah mulai merasakan dampak bonus demografi. Penyuluh dan Petugas KB sejak 2018 ini sudah menjadi bagian pegawai pemerintah pusat untuk membangun program KB.
“Agar dibentuk kampung KB untuk mensukseskan gerakan KB di Indonesia.” pesan sigit.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Dr Soekarwo dalam sambutannya menuturkan tentang kondisi keluarga di tahun 1967, dimana saat itu rata rata keluarga memiliki 7 orang anak, ditengah kondisi inflasi yang melanda kala itu.
“Sehingga Presiden Suharto bersama menteri BKKBN kala itu menggagas perlunya Keluarga Berencana.” jelas Pakde Karwo, sapaan akrabb Gubernur Jawa Timur.
Menurut Pakde Karwo, kala itu didapatkan kesimpulan bahwa semakin miskin maka anaknya semakin banyak, sebaliknya semakin bagus tingkat ekonomi maka jumlah anak semakin sedikit.
“Sehingga digalakkan perlunya keluarga bahagia, yakni mengendalikan keluarga menjadi keluarga bahagia.” kisah Pakde Karwo
Hari keluarga Nasional (Harganas) ditetapkan tanggal 29 Juni melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 tahun 2014. Harganas dimaksudkan untuk mengingatkan pada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. (red/imm)