Memasuki Musim Kemarau, Belum Ada Permintaan Air Bersih dari Warga Bojonegoro
Sabtu, 14 Juli 2018 10:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Meski sudah memasuki musim kemarau, namun hingga saat ini belum ada permintaan bantuan suplai air bersih dari warga masyarakat Bojonegoro. Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andhik Sudjarwo SSTP MSi, Sabtu (14/07/2018) pagi.
"Sampai sekarang belum ada permintaan suplai air bersih dari masyarakat," tutur Kepala BPBD Andik Sudjarwo.
Menurutnya, puncak musim kemarau atau kekeringan di Kabupaten Bojonegoro diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus 2018 nanti. Dan berdasarkan data yang ada, terdapat 22 desa di 11 kecamatan yang rawan bencana kekeringan. Hanya saja, karena saat ini kebutuhan air dinilai mencukupi, warga belum memerlukan bantuan air bersih.
"Meski begitu, kita sudah siapkan tangki-tangki air bersih jika ada yang membutuhkan distribusi air bersih," imbuhnya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, anggaran yang dipasang untuk bencana kekeringan di dalam APBD 2018 adalah sekitar Rp 200 juta. Selain itu, ada juga bantuan dari operator migas untuk kebutuhan air bersih terutama di wilayah sekitar operasi.
"Tahun ini ada juga bantuan dari APBN, tapi untuk jumlahnya belum tahu karena belum ada realisasi," pungkas Andik. (red/imm)
Foto: Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andhik Sudjarwo SSTP MSi.