Menristekdikti: Kampus Tak Boleh Digunakan Untuk Politik Praktis
Minggu, 16 September 2018 22:00 WIBOleh Priyo spd
Oleh Priyo spd
Blora - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof H Mohamad Nasir PhD Ak, menegaskan bahwa perguruan tinggi merupakan kawasan bebas dari kampanye politik dan kegiatan politik praktis. Hal tersebut di sampaikan Menristekdikti pada Minggu (16/09/2018), saat berada di kampus Sekolah Tinggi Teknik Ronggolawe (STTR) Cepu, sebagai rangkaian kunjungannya di Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah.
"Kampus di bawah kementrian riset teknologi dan pendidikan tinggi, tidak boleh ada kegiatan politik praktis di dalamnya," tegas Menristekdikti, Prof H Mohamad Nasir PhD Ak.
Memasuki tahun-tahun pelaksanaan pemilu legislatif (pileg) dan pemilihan presiden dan wakil presidan (pilpres) tahun 2019, suhu politik terus meningkat. Tidak terkecuali di lingkungan perguruan tinggi, mengingat seluruh mahasiswa merupakan calon pemilih muda yang potensial untuk direbut hatinya.
"Mahasiswa tidak boleh melakukan kegiatan politik di kampus. Mahasiswa harus konsentrasi pada belajar, bukan urusan politik. Belajar dengan baik, capai prestasi," psan Prof H Mohamad Nasir.
Nasir menjelaskan jika kampus mengundang calon, alangkah baiknya keduanya di undang biar fair. Namun begitu, pihaknya tidak menginginkan adanya kampanye di lingkungan kampus .
"Kalau bisa jangan, kampus biar buat fokus belajar para mahasiswa dalam mencapai cita cita mereka, " pesannya. (teg/imm)