Terbanyak di Jawa Tengah, Kualitas Sapi Blora Harus Ditingkatkan
Jumat, 30 November 2018 16:00 WIBOleh Priyo Spd
Oleh Priyo Spd
Blora - Bupati Blora, Djoko Nugroho, kepada awak media ini pada Jumat (30/11/2018) menegaskan, Kabupaten Blora memiliki populasi sapi terbanyak di Jawa Tengah, bahkan termasuk yang terbanyak di Indonesia. Untuk itu, pentingnya meningkatkan kualitas sapi di Blora agar dapat meningkatkan kesejahteraan warga.
Djoko Nugroho mengatakan meski Kabupaten Blora memiliki populasi sapi terbanyak, namun untuk kualitas bukan yang terbaik. Menurutnya, sapi-sapi di Blora hanya sebatas hewan peliharaan saja.
“Sapi harus di jaga dan di beri pakan yang memenuhi nutrisi pada kebutuhan sapi.” Kata Bupati Djoko Nugroho.
Bupati mengungkapkan warga Blora yang memelihara sapi harus dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh sapi-sapi peliharaanya itu, dengan cara meningkatkan kualitas ternaknya, melalui pemberian pakan yang memenuhi kebutuhan nutrisi sapi.
“Jika sapi-sapi itu menjadi gemuk dan sehat, tentu akan memiliki nilai jual yang tinggi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Kokok sapaan akrab Djoko Nugroho menyampaikan bahwa ada 6 desa di Kabupaten Blora yang mendapatkan bantuan ternak sapi dari Kementeria Desa RI (Kemendes). Diharapkan, dengan adanya bantuan ini, desa-desa tersebut akan menjadi cikal-bakal bisnis ternak sapi di Kabupaten Blora.
“Enam desa yang mendapat bantuan sapi saya harap bisa menjadi percontohan untuk perternakan sapi,” ujarnya.
Bupati Blora berharap Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Blora bisa memberikan pendampingan kepada para peternak tetang cara pemeliharaan sapi dan pembuatan pakan ternak yang baik, sehingga dapat menghasilkan sapi-sapi yang berkualitas.
“Kalau sapi-sapi berkualaitas, tentu akan membantu perekonomian warga, oleh sebab itu tentu perlu adanya pendampingan tentang pemeliharaan sapi dan pakan ternak yang baik,” kata Bupati.
Untuk memajukan sektor peternakan, Bupati mengatakan bahwa sering ada mahasiswa KKN dari IPB Bogor maupun Fakultas Peternakan UGM yang ditempatkan ke desa-desa yang memiliki potensi ternak sapi.
“Adanya mahasiswa KKN di desa, tentu memiliki tujuan agar para peternak memperoleh ilmu dan inovasi-inovasi bidang peternakan yang baru.” ujarnya.
Kepala Disnakikan Blora, Ir Wahyu Agustini SE MSi mengungkapkan bahwa dengan adanya program upaya khusus sapi indukan wajib bunting (upsus siwab) dari Pemerintah Pusat, jumlah populasi sapi potong di Kabupaten Blora mengalami peningkatan hingga sepuluh persen. Jumlah sapi potong di Kabupaten Blora saat ini mencapai angka 231.045 ekor dan merupakan yang terbanyak se Jawa Tengah.
Menurutnya, Ini menjadi bukti bahwa Blora memberikan andil besar dalam menyukseskan program upsus siwab yang diberikan Pemerintah Pusat. Untuk tahun 2018 ini target Upsus Siwab sebesar 100.000 akseptor, dengan realisasi sampai dengan akhir September 2018 ini sudah mencapai 100% atau selesai.
“Pada tahun 2018 ini kami meminta alokasi tambahan untuk Oktober hingga Desember 2018 sebesar 36.000 dan disetujui sebesar 28.000,” terang Wahyu Agustini.
Terlepas dari itu, dirinya meminta maaf kepada peternak, karena pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) nya sempat mengalami keterlambatan pasokan straw atau semen beku hingga empat kali akibat adanya upgrading bull (peremajaan bull), yang berpengaruh terhadap produksi semen sebagai bahan baku straw atau semen beku.
“Upsus siwab akan berlanjut pada tahun 2019 mendatang.” tuturnya
Kepala Disnakkeswan Jateng, Ir Agus Wariyanto SIP MM merasa senang dan bangga dengan hasil program upsus siwab di Kabupaten Blora. Pihaknya pun mengakui bahwa Blora merupakan daerah penghasil bakalan sapi potong terbesar di Jawa Tengah.
”Blora yang dikenal wilayah kering ternyata mempunyai potensi peternakan sapi yang luar biasa. Jumlahnya terbanyak di Jawa Tengah, disusul Grobogan dan Wonogiri. Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi agar nantinya sapi-sapi di Blora ini bisa tumbuh dengan baik,” kata Ir Agus Wariyanto SIP MM.
Tidak hanya di Jawa Tengah saja, Agus Wariyanto juga berharap Blora bisa menjadi pemasok bakalan sapi potong untuk wilayah Jawa Timur. Terlebih letak geagrafis Blora berbatasan langsung dengan Jawa Timur.
”Mulai tahun 2019 nanti kami akan memprogramkan membuat wilayah kluster-kluster peternakan sapi yang akan terus didampingi untuk menjadi percontohan. Tentunya Blora tidak akan terlewatkan. Kami minta para peternak di Blora untuk terus giat dan semangat merawat sapi-sapinya,” tuturnya. (teg/imm)