Ketua DPRD: Sangat Disayangkan, Saat Semangat Membangun, Ada Bangunan Sekolah yang Runtuh
Jumat, 21 Desember 2018 12:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Peristiwa runtuhnya atap dan plafon tiga ruang kelas, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Growok 2 Kecamatan Dander, pada Rabu (19/12/2018) lalu, mengundang reaksi dari Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Sigit Kushariyanto SE MM.
Menurutnya hal tersebut menunjukan bahwa dulunya ada perencanaan yang buruk dan pelaksanaan yang terkesan asal-asalan sehingga tidak terukur. Selain itu, disaat gedung tersebut sudah mengalami kerusakan dan oleh pihak sekolah sudah tidak boleh ditempati untuk kegiatan belajar-mengajar, namun dinas terkait belum juga melakukan perbaikan.
“Sangat disayangkan, di saat kita semangat membangun, teryata ada bangunan yang runtuh. Bahkan sekolahan lagi.” tuturnya, Jumat (21/12/2018) pagi.
Diberitakan sebelumnya, pada Rabu (19/12/2018) sekira pukul 22.00 WIB tadi malam, bangunan atap dan plafon tiga ruang kelas, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Growok 2 Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, runtuh, yang diduga karena kondisi bangunan tersebut sudah lapuk dan belum dilakukan perbaikan.
Sebelum runtuh, bangunan atap gedung tersebut sudah mengalami kerusakan dan oleh pihak sekolah sudah tidak boleh ditempati untuk kegiatan belajar-mengajar, karena dikhawatirkan akan membahayakan siswa.
Baca: Bangunan SDN Growok 2 Dander Bojonegoro Roboh, Kerugian Diperkirakan Capai Ratusan Juta
Baca juga: Runtuhnya Atap Gedung SDN Growok 2 Dander Bojonegoro, Diduga Karena Lapuk
Politikus Partai Golkar tersebut mengaku kaget saat membaca pemberitaan di media massa, terkait runtuhnya bangunan sekolah tersebut. Terlebih lagi, sebelumnya pihak sekolah telah mengetahui bahwa gedung tersebut mengalami kerusakan, namun belum ada penanganan dari dinas terkait, hingga akhirnya runtuh.
“Ini kan sangat ceroboh! Padahal ini program prioritas bupati, untuk meningkatkan derajat dan kalitas SDM,” tuturnya.
Sigit juga mengungkapkan bahwa besaran APBD Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 untuk infrastruktur total sebesar Rp 1,3 triliun, tentunya pihaknya tidak main-main untuk mengawasi penggunaan anggaran tersebut.
Selaku anggota legislatif, dirinya sangat respek manakala bicara pendidikan. Ia juga sangat mendukung program prioritas bupati dalam hal pendidikan.
“Apalagi ada niatan membangun gedung-gedung sekolah. Sektor pendidikan harus mendapat atensi spesial,” tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut Sigit berharap, ke depan tidak ada lagi peristiwa runtuhnya bangunan sekolah atau fasilitas umum lainnya. Selaku pimpinan DPRD, dirinya meminta pemerintah atau eksekutif untuk segera menginventarisir gedung-gedung atau bangunan sekolah yang rusak, termasuk fasilitas umum lainnya, agar dapat segera diperbaiki. Bila perlu menambah yang sudah ada.
Menurutnya, pemerintah dapat memanfaatkan anggaran yang bersumber dari dana bagi hasil (DBH) migas, untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
“Karena ini urusan wajib bukan pilihan,” pungkasnya. (red/imm)