Bupati Bojonegoro Hadiri FGD Ketahanan Pangan Nasional yang Digelar Kadin Indonesia
Rabu, 03 Juli 2019 19:00 WIBOleh Muliyanto Editor Imam Nurcahyo
Jakarta - Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, pada Rabu (03/07/2019), hadiri Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Menara KADIN Indonesia di Jakarta.
Dalam FGD yang mengambil tema Strategi Pemanfaatan Jagung untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional Berbasis Hewani, tersebut dihadiri oleh beberapa narasumber, antara lain: Direktur Pengadaan Perum Bulog, Mayjen TNI DR Bachtiar SIP AAP; Ketua Perkumpulan Petani Jagung, Robert; Sekjen Kementrian Pertanian RI, Ir Syukur Iwantoro MS MBA; Ketua Komite Tetap Perkebunan, Rudyan Kopot; dan Ketua Dewan Jagung Indonesia, Prof Dr Ir Fadel Muhammad; serta Wakil Ketua Komite Tetap Pertahanan Pangan serta PT Charoen Pokhpand Indonesia, H Suharyo Husen.
Hadir pula perwakilan dari Kementrian Koordinator Bidang Ekonomi, dan juga beberapa Kementerian yaitu, Pertanian, UMKM dan Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, serta Perguruan Tinggi, Pengusaha, Asosiasi Terkait, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) serta Kadin Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa 80 persen bahan pakan bidang peternakan bersumber dari jagung. Selain menjadi sumber pakan ternak, jagung menjadi sumber makanan pokok serta kebutuhan penunjang lainnya, sehingga jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki potensi yang sangat besar.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saatt hadiri Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Menara KADIN Indonesia di Jakarta. Rabu (03/07/2019)
Wakil Ketua Komite Tetap Pertahanan Pangan, H Suharyo Husen dalam dalam paparannya membahas permasalahan pertahanan pangan di Indonesia. Menurutnya, di Indonesia saat ini masih membutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh, baik dari pemerintah maupun swasta.
"Terutamanya akses penduduk yang masih minim dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, baik produksi protein maupun hewani." tutur H Suharyo Husen.
Ketua Dewan Jagung Indonesia, Prof Dr Ir Fadel Muhammad menambahkan bahwa produktivitas jagung yang makin melimpah nantinya harus dibarengi dengan upaya pengelolaan yang kompleks.
"Kita bisa memaksimalkan produksi benih dan pupuk yang berkualitas agar produksi jagung bisa maksimal dan tidak turun." tutur Fadel Muhammad.
Lebih lanjut Fadel Muhammad berharap melalui FGD tersebut mampu memberikan masukan kepada pemerintah, agar dapat menyusun strategi guna memaksimalkan produktivitas jagung sebagai salah satu penunjang ketahanan pangan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"FGD ini juga sebagai diskusi antar pelaku industri, forum petani serta pemerintah untuk mengetahui program-program apa saja sudah dan yang akan dilakukan untuk mendukung produktivitas jagung." katanya.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawannah, didampingi Plt. Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Helmy Elisabeth SP,
Plt Kepala Dinas Peternakan, Catur Rahayu, menuturkan bahwa produksi jagung tahun 2018 di Kabupaten Bojonegoro sudah menambah surplus hingga 236 ribu ton. Bojonegoro juga masih memiliki potensi lahan yang belum tergarap, yaitu sebanyak 140 hektare.
"Sektor pertanian juga tidak lepas dari sumber daya air. Untuk itu, Pemkab Bojonegoro telah melakukan percepatan pembangunan, salah satunya dengan membangun bendung gerak sebagai sumber irigasi air," kata Bupati Anna Muawanah.
Anna Muawana juga menyampaikan bahwa Bojonegoro memiliki 1.500 kelompok petani dan Pemkab telah memfasilitasi petani dengan Kartu Petani Mandiri serta Asuransi Usaha Tanaman Pertanian (AUTP).
"Pemkab Bojonegoro juga memberi dukungan percepatan infrastruktur transportasi, untuk menunjang itu semua." pungkas Bupati Anna Muawanah. (red/imm)