Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional Tingkat Provinsi Jatim Digelar di Bojonegoro
Minggu, 29 September 2019 11:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII) ke II Tahun 2019, yang sedianya jatuh pada tanggal 23 September, untuk tingkat Provinsi Jawa Timur, digelar pada Minggu (29/09/2019) di Alon-alon Kota Bojonegoro, tepatnya di Jalan Mas Tumapel, depan Pendapa Pemkab Bojonegoro.
Peringatan HBII tahun 2019 tersebut mengambil tema 'Dengan Bahasa Isyarat Semua Terlibat'. Dan kegiatan tersebut diikuti lebih dari 750 peserta dari 15 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan untuk Kesehahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) se Jawa Timur dan komunitas difabel lainnya.
Acara diawali dengan lomba jalan sehat dan lomba fashion show, selain itu ada lomba mewarnai, yang diikuti siswa-siswi dari SLB, di Bojonegoro. Kemudian lomba pantomim, lomba bahasa isyarat indonesia (bisindo).
Dalam kegiatan tersebut, juga dilaksanakan pencatatan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), untuk flash mob penyandang disabilitas rungu dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu 772 orang.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, bersama Forpimda Bojonegoro, melaksanakan pelepasan balon dan penyiraman kembang. Minggu (29/09/2019)
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah; Kapolres Bojonegoro, AKBP Ary Fadlly SIK MH MSi; Dandim 0813 Bojonegoro, Letkol Inf Bambang Hariyanto; Ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro, Imam Sholikin Ketua DPP Gergatin, Bambang Prasetyo; Ketua DPD Gergatin Provinsi Jawa Timur, Maskurun atau biasa dipanggil Yuyun; Perwakilan dari MURI, Wida; Pj Sekda Bojonegoro, Abimanyu Poncoadmojo; Para Asisten Setda Pemkab Bojonegoro, Para Staf Ahli Bupati, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Bojonegoro, Camat se Kabupatten Bojonegoro dan tamu undangan lainnya.
Selain itu, hadir juga perwakilan dari 15 DPC Gerkatin di Jawa Timur, antara lain: 1). DPC Bojonegoro; 2). DPC Kota Surabaya; 3). DPC Kota Malang; 4). DPC Kabupaten Malang; 5). DPC Kota Kediri; 6). DPC Kabupaten Kediri; 7). DPC Kabupaten Nganjuk; 8). DPC Kabupaten Ngawi; 9). DPC Kabupaten Trengalek; 10). DPC Kota Blitar; 11). DPC Kota Madiun; 12). DPC Kabupaten Madiun; 13). DPC Kabupaten Jember; 14). DPC Kabupaten Tuban; 15). DPC Kabupaten Sumenep; dan 16). Forum Komunikasi Tuna Rungu Indonesia (Fokatri) Surabaya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabet SP, saat beri sambutan dalam Peringatan HBII tingkat Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro, Minggu (29/09/2019)
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabet SP, yang juga selaku ketua panitian penyelengara, mengawali sambutannya menuturkan bahwa merupakan satu pengalaman yang luar biasa dapat menggelar kegiatan tersebut, karena dalam persiapan kegiatan tersebut, untuk bisa berkomunikasi, memberikan informasi, menanyakan berbagai hal, dengan cara yang tidak biasa, tetapi bisa terkomunikasikan denggan baik.
"Sungguh luar biasa kami dibantu oleh semua pihak, dapat menyelenggarakan acara ini," tutur Helmy.
Helmy menuturkan bahwa pihaknya bersama teman tuli se Jawa Timur, ingin menunjukkan prestasi mereka dalam berbagai hal.
"Dan pada hari ini mereka akan kita dukung bersama, untuk bisa menyebar luaskan bahasa isyarat Indonesia dalam bentuk flash mob, yang akan diikuti oleh teman tuli se Jawa Timur," tutur Helmy.
Ketua DPD Gerkatin Provinsi Jawa Timur, Maskurun saat beri sambutan dalam Peringatan HBII tingkat Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro, Minggu (29/09/2019)
Sementara itu Ketua DPD Gerkatin Provinsi Jawa Timur, Maskurun atau biasa dipanggil Yuyun, mengawali sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro yang telah menyelenggarakan acara tersebut.
"Saya benar-benar mengucapkan terima kasih untuk Bupati Bojonegoro. Saya melihat luar biasa acara ini, saya salut. Ini baru pertama kali yang saya lihat seperti ini. tuturnya dalam bahasa isyarat, yang diterjemahkan oleh pemandu bahasa.
Menurut Yuyun, selama 6 tahun penyelenggaraan Hari Tuli Internasional, dirinya mengaku baru pertama kali ini mendapatkan pengalaman yang luar biasa di Bojonegoro.
"Selama lima tahun kemarin, saya belum melihat yang seluar biasa sekarang ini. Ini baru yang pertama dan betul-betul luar biasa di Bojonegoro ini." tuturnya mengimbuhkan
Yuyun juga berharap pada Pemkab Bojonegoro agar pelayanan terhadap teman tuli di Bojonegoro bisa semakin lebih baik, karena tuli itu setara denga orang-orang dengar.
"Saya bahagia. Mudah mudahan semua tuli yang datang ke sini bisa merasakan kebahagiaan juga seperti yang saya rasakan hari ini," tuturnya.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, bersama Forpimda Bojonegoro, melaksanakan pelepasan balon dan penyiraman kembang. Minggu (29/09/2019)
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah mengawali sambutnya sangat mengapresiasi acara tersebut. Menurut Bupati, difabel merupakan difabel adalah mausia yang mempunyai keistimewaan dan kelebihan.
"Yang sempurna belum tentu mengasah kelebihannya, tetapi yang difabel mempunyai keistimewaan." kata Bupati.
Bupati juga mengungkapkan bahwa di Bojonegoro ada sekitar 4 ribu penyandang difabel. Pada kesempatan terebut, Bupati mengungkapkan bahwa dirinya dan Pemkab Bojonegoro, menaruh harapan yang besar terhadap anak-anak difabel.
"Saya kok jadi semangat belajar bahasa isyarat. Mudah-mudahan tahun depan saya sudah bisa mengerti bahasa isyarat," tutur Bupati berharap.
Bupati menyampaikan bahwa dengan bahasa isyarat, semua orang bisa mengerti. Bahasa isyarat juga sekaligus menyamakan intonasi kalimat dan meiliki banyak kelebihan lainnya.
"Mulai sekarang mari sama belajar bahasa isyarat, sehigga itu bagian untuk mendorong masyarakat menggunakan bahasa isyarat." kata Bupati.
Di akhir sambutannya, Bupati berharap mudah-mudahan usaha yang telah dilaksanakan dalam mensupport putra-putri dan anak-anak difabel, tercatat denggan tinta emas.
"Biarkan Allah yang membalas semuanya. Dengan keikhlasan ini, mudah-mudahan kita tetap diberikan rasa syukur, denga apa yang tidak mereka (penyandang difabel) miliki," kata Bupati di akhir sambutannya.
Sebelumnya, Bupati bersama Forpimda Bojonegoro, melaksanakan pelepasan balon dan penyiraman kembang, sebagai isyarat bahwa teman tuli dapat berkembang dengan baik. Dan setelah sambutan-sambutan, dilakukan penyerahan Cendra Mata dari Gergatin Pusat dan anak Gergatin Bojonegoro pada Bupati Bojonegoro. (dan/imm)