Pelajar SMKN 4 Bojonegoro Gelar Aksi Peduli Lingkungan, Bersih-Bersih Sampah
Senin, 30 September 2019 14:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Propinsi Jawa timur, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Bojonegoro, pada Senin (30/09/2019) laksanakan bakti sosial dengan melakukan Aksi Peduli Lingkungan, bersih-bersih sampah di pinggir jalan Ahmad Yani dan Jalan Veteran Kota Bojonegoro.
Acara aksi peduli lingkungan tersebut diikuti oleh perwakilan semua kelas, OSIS, para guru dan Kepala Sekolah SMKN 4 Bojonegoro.
Pelajar SMKN 4 Bojonegoro, saat bersih-bersih sampah di Jalan Ahmad Yani Bojonegoro. Senin (30/09/2019)
Kepala SMKN 4 Bojonegoro, Edy Yusuf Joko Muryono SPd MMPd, kepada awak media ini menuturkan bahwa aksi tersebut sesuai perintah Gubernur Jawa Timur, yang disampaikan kepada Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang kemudian diteruskan ke semua sekolah yang ada di Bojonegoro.
"Kegiatan bersih-bersih sampah atau peduli lingkungan ini adalah dalam rangka memperingati hari jadi Provinsi Jatim yang jatuh pada bulan September ini." tutur Edy.
Pelajar SMKN 4 Bojonegoro, saat lakukan persiapan bakti sosial atau aksi peduli lingkungan. Senin (30/09/2019)
Menurut Edy, kegiatan bakti sosial ini adalah merupakan bentuk penanggulangan limbah sampah di tempat-tempat publik atau tempat umum, sehingga dengan diadakan bersih-bersih sampah ini diharapkan wilayah Kota Bojonegoro jadi bersih dan rindang.
"Dengan begitu secara tidak langsung anak-anak sekolah peduli dengan sampah sekaligus menjadi pelopor peduli lingkungan." katanya mengimbuhkan.
Masih menurut Edi, dalam kegiatan tersebut para pelajar menyasar sampah plastik yang mana sampah plastik ini adalah sampah yang susah terurai. Ia juga menuturkan bahwa nantinya sampah-sampah yang dibersihkan tersebut akan dipilah-pilah, sampah apa saja yang dapat di daur ulang atau digunakan untuk kebutuhan pupuk.
"Dengan kegiatan ini secara tidak langsung kita mengajarkan pada siswa agar supaya mengurangi sampah plastik karena sampah tersebut susah terurai," kata Edy. (dan/imm)