56 Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Bojonegoro Program Sarjana dan Diploma, Diwisuda
Sabtu, 09 November 2019 14:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - 56 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Bojonegoro (STIKES Maboro), yang terdiri dari 26 Mahasiswa program D3 Perekam dan Informasi Kesehatan dan 30 mahasiswa program S1 Administrasi Rumah Sakit, pada Sabtu (09/11/2019), jalani proses wisuda dan sumpah profesi mahasiswa.
Prosesi wisuda tersebut dilaksanakan oleh Ketua Stikes Muhammadiyah Bojonegoro, Ns Sudalhar MKep, di hall salah satu hotel di Jalan MH Thamrin Bojonegoro.
Wisuda tersebut dihadiri oleh Bupati Bojonegoro yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Ninik Susmiati SKm MMKes; perwakilan dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur; Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Prof Dr Widi Sudibyo; Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Dr Said Ibrohim; Sekretaris Pembina Harian STIKES Muhammadiyah Bojonegoro, Edi Suharjono; PDM Bojonegoro, Drs H Suwito MSi ; Kepala Rumah Sakit dan Pimpinan Perguruan Tinggi di Bojonegoro, serta Pimpinan Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Bojonegoro.
Mahasiswa STIKES Maboro, saat jalani proses wisuda dan sumpah profesi mahasiswa. Sabtu (09/11/2019),
Ketua Stikes Muhammadiyah Bojonegoro, Ns Sudalhar MKep mengawali sambutannya menyampaikan selamat kepada wisudawan wisudawati dan para orang tua atau wali yang hadir. Menurutnya, wisuda STIKES Muhammadiyah yang kedua tersebut diikuti oleh 56 wisudawan-wisudawati, yang terdiri dari 26 Mahasiswa program D3 Perekam dan Informasi Kesehatan dan 30 mahasiswa program S1 Administrasi Rumah Sakit.
"Hal yang membahagiakan adalah saat mereka wisuda telah banyak yang saat ini telah mendapat pekerjaan. Ini yang patut kita syukuri bahwa lulusan STIKES Muhammadiyah Bojonegoro terbukti dibutuhkan di lapangan kerja," tutur Sudalhar.
Lebih lanjut Sudalhar menuturkan bahwa STIKES Muhammadiyah Bojonegoro telah sungguh-sungguh melaksanakan catur darma perguruan tinggi, mulai dari pendidikan pengajaran, penelitian, pengabdian masyakarat dan pengembangan kehidupan kampus, dengan nilai-nilai al-islam kemuhammadiyahan.
"Tentu itu adalah semangat kami dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan tema Milad Muhammadiyah yang ke 107, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan Milad Muhammadiyah Bojonegoro, yaitu dari Muhammadiyah untuk bangsa," tutur Sudalhar .
Sudalhar mengungkapkan bahwa, saat ini Stikes Muhammadiyah Bojonegoro terus berbenah, dengan mengembangkan kampus kedua di Bojonegoro, dalam rangkan menyiapkan untuk menjadikan induk Universitas Muhammadiyah Bojonegoro. Selain itu menurutnya bahwa program studi rekam medis dan adminstrasi rumah sakit tersebut bukan profesi yang bisa praktek mandiri. Mereka harus bekrja di institusi, oleh karena itu sejak smester pertama, para mahasiswa di STIKES Maboro, telah diberikan kurikulum yang khusus, yang berbeda dengan perguruan tinggi yang lain, dengan ilmu enterprenur leadership and character.
"Mereka kita ajarkan bahwa penghasilan di kehidpuan ini bukan semata-mata dari gaji pekerjaan, tetapi kita dorong, kita latih, kita tantang, untuk terus melakukan kegiatan enterpreneur, sehingga Stikes Muhammadiyah Bojonegoro sekarang sedang mengembangkan yang namanya Maboro Devolopment Bisnis Center, ang kelak akan mnjadi wahana bagi seluruh mahasiswa untuk berlatih enterprener," tuturnya.
Di akhir sambutannya, Sudalhar berpesan kepada seluruh alumni Stikes Maboro untuk segera keluar dari Stikes, bertebaran di muka bumi.
"Jangan tunggu lama, segera bekerja, segera manfaatkan keahlian anda, amalkan ilmu dan mulailah bisnis, segerahlah sejahterakan orang tua dan kelurga anda." tutur Sudalhar, menyampaikan pesan pada para mahasiswa yang usai diwisuda.
Septiana, mahasiswi program D3 Perekam dan Informasi Kesehatan yang baru diwisuda, saat memberikan keterangan. Sabtu (09/11/2019),
Sementara itu, salah seorang mahasiswi program D3 Perekam dan Informasi Kesehatan yang baru diwisuda, Septiana (22) asal Desa Payaman Kecamatan Ngraho, kepada awak media ini menuturkan bahwa dirinya saat ini sudah ditawari bekerja di salah satu rumah sakit miliuk Pemkab Bojonegoro.
"Kemarin disuruh nunggu iajzah dulu, perasaaanya senang dan gembira tapi agak sedih juga akan berpisah dengan teman-teman," tutur Septiana. (dan/imm)