SMA Negeri 1 Bojonegoro Siap Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Sabtu, 15 Agustus 2020 16:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bojonegoro, siap laksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang akan diberlakukan mulai Selasa (18/08/2020).
Sebelumnya, SMA Negeri 1 Bojonegoro telah melakukan sejumlah persiapan dan simulasi uji coba terlebih dahulu, dengan harapan pada penerapannya nanti bisa lebih siap dalam segala hal yang sesuai dengan Standar Operasional Protokol Kesehatan Covid-19.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bojonegoro, Sumarmin MPd, saat dikonfirmasi awak media ini menerangkan bahwa sebelum pelaksanaan uji coba Pembelajara Tatap Muka terbatas di SMA Negeri 1 Bojonegoro, pihaknya sudah melakukan sejumlah prsiapan dengan menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran Tatap Muka Terbatas, sesuai protokol kesehatan Covid-19, termasuk melaksanakan simulasi uji coba, yang telah dilaksanakan pada Jumat (14/08/2020).
"Kita juga telah bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di seluruh ruangan sekolah yang sebelumnya sudah dibersihakan dan di tata rapi." kata Sumarmin MPd.
Siswa-siswi SMAN 1 Bojonegoro saat laksanakan simulasi uji coba pembelajaran tatap muka. Jumat (14/08/2020)
Sumarmin menjelaksan bahwa pihaknya juga sudah melakukan segala sesuatunya, termasuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikanya juga dipersiapkan dengan baik. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, sekolah telah melakukan rapid test untuk seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikanya. Adapun jumlahnya ada 65 orang yang telah dilakukan rapid test. Hasilnya seluruhnya dinayatakan non reaktif. Dengan hasil tersebut tenaga pendidik dan kependidikan tengah mengantongi surat keterangan dan siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.
"Segala persiapannya sudah dipersiapkan. Anak-anak yang ikut uji coba pembelajaran tatap muka itu adalah anak-anak yang sehat dan siap, serta direstui orang-tuanya." kata Sumarmin.
Masih menurut Sumarmin, bahwa uji coba Pembelajara Tatap Muka terbatas di SMA Negeri 1 Bojonegoro tersebut untuk menindaklanjuti Surat Edaran dari Gubernur Jawa Timur, nomor 420/11350/101.1/2020 tentang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas untuk Jenjang SMA/SMK/SLB di Jawa Timur
"Dalam satu kelas nantinya maksimal hanya terdapat 25 persen saja, dengan sistem physical distancing, cuci tangan dan pakai masker. Sedangkan tenaga pendidik juga menggunakan maskser serta face shield." kata kata Sumarmin MPd
Siswa-siswi SMAN 1 Bojonegoro saat laksanakan simulasi uji coba pembelajaran tatap muka. Jumat (14/08/2020)
Berikut ini tahapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di SMA Negeri 1 Bojonegoro:
1). Siswa dengan memakai masker dan jaga jarak sebelum memasuki ruangan sekolah, dilakukan tes suhu badan dengan alat thermogun oleh petugas kemananan sekolah (security);
2). Selanjutnya siswa melaksanakan cuci tangan sampai bersih dengan sabun cair yang sudah dipersiapkan sejumlah wastafel di ruangan depan dan di taman depan sekolah;
3). Sebelum memasuki ruangan kelas dan persiapan pembelajaran, guru menyemprotkan cairan hand sanitizer kepada seluruh siswa;
4). Selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, Guru diharuskan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan face shield;
Seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Bojonegoro telah mengikuti rapid test, Jumat (14/08/2020) dan hasilnya semuanya Non Reaktif
5). Selama Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, siswa diharuskan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker dan jaga jarak;
6). Selesai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, sebelum pulang sekolah siswa diharuskan cuci tangan sampai bersih dengan menggunakan sabun cair yang sudah disediakan dalam wastafel depan ruang kelas;
7). Selesai Pembelajaran Tatap Muka Terbatas, sebelum pulang sekolah guru diharuskan cuci tangan sampai bersih dengan menggunakan sabun cair yang sudah disediakan dalam wastafel depan ruang kelas;
8). Pulang sekolah siswa tetap mengikuti aturan kesehatan untuk selalu jaga jarak dan langsung pulang ke rumah (sosical distancng). Setelah sampai dirumah siswa diharuskan share lokasi melalui aplikasi WhatsApp, ditujukan nomor wali kelasnya masing-masing. (red/imm)