Bupati Bojonegoro: Pemerintah Tidak Boleh Alergi Kritik
Sabtu, 18 September 2021 12:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, saat hadiri pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps HMI-Wati (Kohati) Cabang Bojonegoro periode 2021-2022 pada sabtu (18/09/2021) mengungkapkan bahwa pemerintah tidak boleh alergi kritik, namun tetap perlu adanya perbedaan dari segi penyampaiannya, sebab semakin banyak kritik yang konstruktif akan semakin baik.
“Bojonegoro sudah mencanangkan Transparancy Government Akuntability atau TGA. Itu lengkap sudah, transparansi governmentnya, bagus akuntability. Hal yang bisa dipertanggungjawabkan,” tutur Bupati Anna Muawanah.
Bupati juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 akan dilakukan Musyawarah Rencana Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab) Pemuda Pemudi, yang nantinya pemuda pemudi di Kabupaten Bojonegoro diberi kebebasan untuk menyalurkan aspirasi.
“Pemkab Bojonegoro welcome untuk sanggahan, masukan, dan saran yang membangun. Dan kami juga siap menyikap kegiatan-kegiatan HMI, rumusan rumusan kebijakan kegiatan, ide-ide gagasan di dalam kontekstual intelektualitas dan ilmiah,” kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, saat hadiri pelantikan pengurus HMI dan Kohati Cabang Bojonegoro periode 2021-2022. Sabtu (18/09/2021) (istimewa)
Pelantikan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps HMI-Wati (Kohati) Cabang Bojonegoro ini dimulai dengan pembacaan keputusan dan prosesi pelantikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar HMI Jawa Timur, dan penandatanganan serah terima jabatan HMI.
Pelantikan tersebut mengusung tema “Membangun Militansi serta Kompetensi Menuju Himpunan yang Masif dan Progresif”
Ketua Umum HMI Bojongoro Hasan dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya dalam himpunan perlu adanya pembaharuan dalam cara berfikir dan cara bersikap dari segi iman maupun akhlak, yang nantinya mampu menjalani tanggung jawab sampai akhir.
Menurutnya, HMI harus menjadi solusi untuk masyarakat dari semua kalangan,. serta tidak hanya menjadi slogan namun juga bisa menjadi bagian dari prinsip.
“HMI memang bukan perihal jabatan, namun bagaimana HMI ini menjadi tempat kita berproses, menjadi sumur atau sumber kader-kader terbaik berintelektual maupun yang berkualitas untuk mengabdi kepada bangsa sehingga HMI ini menjadi rumah bagi mahasiswa, rumah pengkaderan, rumah perjuangan dan juga bagi sandaran masyarakat Indonesia,” tutur Hasan.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar HMI Jawa Timur, Rayhan dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam berorganisasi tidak hanya melaksanakan program kerja dan tidak hanya sekadar berproses.
"Tentu harapannya dalam berorganisasi ada dampaknya, yaitu untuk Kabupaten Bojonegoro,” kata Rayhan.
Selain dihadiri Bupati Bojonegoro, kegiatan yang digelar di ruang Angling Dharma Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, tersebut jug dihadiri jajaran Forkopimda Bojonegoro, Majelis Daerah KAHMI (Korps Alumni Mahasiswa Islam) Bojonegoro, Ketua Umum Pengurus Besar HMI, Ketua Umum Badan Koordinasi HMI Jatim, Ketua Umum HMI Bojonegoro, Ketua Umum Kohati Bojonegoro, dan organisasi mahasiswa ekstra kampus se-Bojonegoro. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo