Jangan Berdiam di Rumah Kalau Terjadi Angin Kencang
Minggu, 13 Desember 2015 12:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota-Bahwa di musim penghujan ini banyak terjadi bencana, hal itu tidak bisa dihindari, begitu kata Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro. Karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaannya. Paling tidak kewaspadaan yang ekstra dari masyarakat sendiri bisa mengantisipasi jatuhnya korban jiwa ketika terjadi bencana alam.
Kasi Pencegahan dan Penanggulangan BPBD Bojonegoro Sukirno mengatakan, angin kencang memang sering terjadi di musim penghujan yang belum lama ini. Dalam bulan November saja, puluhan rumah rusak dan roboh kena terjangan angin kencang dan kerugian meterai capai angka miliaran. (Baca Selama November, Kerugian Materi Akibat Angin Kencang Capai Rp 1,36 Milyar)
Sukirno malanjutkan, masyarakat perlu mengantisipasi kalau terjadi bencana alam seperti angin puting beliung. Rumah yang bangunannya dari kayu agar waspada, agar memperkuat tiangnya, bila memang rapuh. Juga rumah-rumah yang berpotensi mau roboh lainnya, perlu diperbaiki.
“Itu demi kebaikan masyarakat sendiri. Kalau rumah kuat, tidak akan runtuh atau roboh bila diterjang angin,” terang Sukirno.
Namun yang juga tidak kalah penting, kata Sukirno adalah keselamatan jiwa. Masyarakat harus pandai-pandai menjaga diri bila terjadi bencana seperti datangnya angin kencang.
“Kalau terjadi angin kencang, kalau merasa rumahnya tidak terlalu kuat karena tidak permanen, jangan di dalam rumah. Carilah perlindungan di tempat lain, bisa di rumah tetangga yang rumahnya kuat. Kalau misalnya roboh tidak mengenai penghuninya, sehinga tidak ada korban jiwa,” terang Sukirno.
Sukirno juga memberi penjelasan tentang tanda-tanda munculnya angin kencang atau puting beliung. “Gumpalan awan hitam di wilayah selatan Bojonegoro itu pasti muncul puting beliung. Waktunya yang tidak bisa diprediksi,” kata dia. (mol/moha)
Foto ilustrasi puting beliung. Sumber : merdeka.com