Tanggapi Laporan Curas Palsu di Jalan Blora-Cepu, Kapolres Imbau Warga Jangan Takut Melintas
Rabu, 13 Desember 2023 19:00 WIBOleh Priyo, S Pd
Blora- Tim gabungan Resmob Satreskrim Polres Blora bersama Unit Reskrim Polsek Jiken, Polres Blora, Polda Jawa Tengah berhasil mengungkap kasus laporan palsu.
Pengungkapan kasus ini bermula dari adanya laporan bahwa telah terjadi tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi pada hari sabtu tanggal 02 Desember 2023 di jalan Raya Blora Cepu KM 21 turut desa Cabak kecamatan Jiken kabupaten Blora.
Di mana pada saat itu, pelapor berinisial A, seorang warga kecamatan Cepu mengaku telah dirampas motornya oleh orang tidak dikenal di hutan Cabak.
Kapolres Blora AKBP Agus Puryadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah menetapkan A, sebagai tersangka akibat laporan palsu dengan berpura-pura menjadi korban pelaku Curas.
Pada saat itu tersangka melaporkan kepada Polsek Jiken, jika dirinya telah menjadi korban pencurian dengan kekerasan di Jalan Raya Blora Cepu turut wilayah desa Cabak yang mengakibatkan pelapor kehilangan satu unit sepeda motor.
"Jadi pada bulan Desember tanggal 2 tahun 2023, Ada laporan ke Polsek Jiken sekitar pukul 18.30 wib Kejadian pencurian dengan kekerasan (Curas) dengan menggunakan senjata tajam oleh 4 orang menurut keterangan korban," kata Kapolres Blora, Rabu (13/12/2023).
Kapolres menjelaskan, laporan curas tersebut di lakukan oleh A, bersama keluarganya. Kemudian dari laporan tersebut, Polsek Jiken dibantu Satreskrim Polres Blora mengadakan penyelidikan.
"Hasil penyelidikan yang sangat mencengangkan adalah ketika penyidik menanyakan kepada salah satu saksi, dimana saksi tersebut mengatakan bahwa kejadian itu sebenarnya tidak ada. Dan kemarin tanggal 12 Desember 2023, kasus ini bisa terungkap dengan nyata bahwa kendaraan dan surat surat kendaraan masih ada. Ini kita sita dari seorang penggadai yang ada di Blora. Adapun Sepeda motor ini digadaikan sebesar lima juta rupiah," jelas Kapolres Blora.
Kapolres menegaskan bahwa motif dari pelaku pembuat laporan palsu ini adalah ketakutan jika ketahuan keluarga, bahwa motornya telah digadaikan untuk membayar hutang.
"Motif dari pelaku ketakutan, bagaimana jika motor yang sudah digadaikan ini ketahuan oleh orangtuanya. Akhirnya melaporkan kepada Polsek bahwa dirinya telah mengalami curas dan motornya dirampas," tambah Kapolres.
Kapolres menegaskan di Blora saat ini dalam situasi kondusif dan aman, jika ada isu tentang perampasan sepeda motor di jalur hutan Blora Cepu, itu hanya rekayasa.
"Masyarakat Blora tidak usah takut kemana mana, karena kejadian perampasan di hutan ini adalah rekayasa," tandas Kapolres.
Menurut keterangan tersangka, ia mengakui bahwa sudah beberapa kali menggadaikan barang barang milik orang tua dan arah dari uang hasil penggadaian tersebut ke arah perjudian.
Kemudian menyikapi laporan palsu ini, Kapolres berpesan kepada warga masyarakat terutama warga yang melintas di jalan raya Blora Cepu untuk tidak takut. Bahwa Jalan Raya Blora Cepu sampai saat ini aman dan tidak ada kejadian perampasan sepeda motor.
"Kita kenakan pasal 220 KUHP yaitu memberikan keterangan palsu. Sampai saat ini di Blora tidak ada kasus perampasan sepeda motor. Dan ini baru laporan yang pertama. Untuk itu perlu kita luruskan bahwa laporan perampasan motor di Blora itu hoaks," terangnya.
Bersamaan dengan penetapan sebagai tersangka itu, petugas juga mengamankan barang bukti berupa Sepeda Motor Honda Vario dan STNK.(teg/toh)