Update Status Tinggi Muka Air (TMA) Bengawan Solo
Banjir Bengawan Bojonegoro Dipengaruhi Curah Hujan di Wilayah Hulu Sungai Bengawan Solo
Sabtu, 06 Februari 2016 12:30 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pagi ini posisi Tinggi Muka Air (TMA) Bengawan Solo pada papan duga Dungus-Ngawi, sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB, telah masuk pada Status Siaga Kuning (dulu Siaga 2, red). Kondisi tersebut dipastikan juga akan mempengaruhi posisi Tinggi Muka Air (TMA) Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
(baca Ngawi Siaga Kuning, Bojonegoro Masih Dibawah Siaga)
Peningkatan posisi TMA Bengawan Solo baik di wilayah Kabupaten Bojonegoro maupun di wilayah Kabupaten Ngawi, termasuk juga daerah-daerah di wilayah hilir sungai Bengawan Solo (Tuban, Lamongan dan Gresik), sangat dipengaruhi oleh intensitas curah hujan di daerah hulu sungai Bengawan Solo.
Untuk Kabupaten Bojonegoro, peningkatan posisi TMA Bengawan Solo, setidaknya dipengaruhi oleh intensitas curah hujan yang turun di 15 Kabupaten Kota yang berada di daerah hulu, yaitu Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sukoharjo, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Tuban serta tentunya dipengaruhi juga oleh intensitas curah hujan yang turun di wilayah Kabupaten Bojonegoro sendiri.
Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Andik Sujarwo, melalui BBC (BeritaBojonegoro.com) mengimbau kepada warga Bojonegoro yang berada di sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo untuk tetap waspada, namun tidak perlu panik.
Saat ini Pusat Pengedalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bojonegoro terus memantau perkembangan peningkatan posisi TMA Bengawan Solo, termasuk juga memantau intensitas curah hujan yang turun di wilayah hulu sungai Bengawan Solo dengan terus-menerus melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Hal ini dilakukan agar jika terdapat ancaman akan meningkatnya posisi TMA Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro, sedini mungkin dapat segera diinformsikan kepada masyarakat.
" Kami terus memantau perkembangan dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait " lanjut Andik Sujarwo.
Lebih lanjut Andik Sujarwo menjelaskan, jika dalam 24 jam kedepan intensitas curah hujan di wilayah hulu sungai Bengawan Solo cukup tinggi, maka peningkatan posisi TMA Bengawan Solo di Bojonegoro akan lebih cepat. Namun jika dalam kurun waktu 24 jam kedepan, intensitas curah hujan di wilayah hulu sungai Bengawan Solo biasa saja, maka peningkatan posisi TMA Bengawan Solo pada papan duga TBS Bojonegoro, diperkirakan akan mencapai ketinggian tertinggi antara 11.50 Mdpl hingga 12.50 Mdpl dan ketinggian tersebut masih dalam status dibawah siaga.
Sementara update posisi TMA Bengawan Solo, yang diterima BBC (BeritaBojonegoro.com) dari UPT Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai (UPT PSAWS) Bengawan Solo di Madiun, posisi TMA di papan duga Dungus Nggawi, pada pukul 12.00 WIB, TMA 6,90 peilschaal, pada status siaga hijau, mengalami penurunan dan cenderung turun.
Sedangkan update status TMA Bengawan Solo, yang diterima BBC (BeritaBojonegoro.com) dari UPT Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai (UPT PSAWS) Bengawan Solo di Bojonegoro, pada papan duga Karangnongko-Bojonegoro, pukul 12.00 WIB, TMA 26,54 peilschaal, mengalami kenaikan dan masih berpotensi naik namun status masih dibawah siaga, sedangkan untuk posisi TMA di papan duga Tambangan Banjar Sari (TBS)-Bojonegoro Kota, pada pukul 12.00 WIB, TMA 10,18 Mdpl, juga mengalami kenaikan serta masih berpotensi naik namun status masih dibawah siaga. (lyn/inc)