Warga Tepi Bengawan Solo Mulai Siaga Banjir
Senin, 08 Februari 2016 17:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota - Sejak pagi, Senin (08/02), tinggi muka air Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro terus mengalami kenaikan. Hingga sore ini tinggi muka air bengawan sudah menyentuh siaga kuning, tak terkecuali di wilayah Kota Bojonegoro. Melihat cuaca yang terus mendung gelap dan turun hujan dimungkinkan banjir akan datang. Karena itu masyarakat yang tinggal di daerah langganan banjir mulai melakukan kesiap-siagaan dan meningkatkan kewaspadaan.
Hal itu seperti yang dilakukan warga tepi Bengawan Solo di wilayah Kelurahan Ledok Kulon dan Banjarjo, Kecamatan Kota Bojonegoro. Warga yang rumahnya langganan banjir di dua kelurahan itu sejak pagi tadi sudah mulai siap-siap menyambut datangnya banjir.
Sutrisno (45), seorang warga Ledok Kulon yang rumahnya langganan banjir Bengawan Solo, menuturkan, sejak pagi air bengawan terus naik. Bahkan sore ini semakin tinggi. Karena itu dirinya sudah mengajak keluarga untuk melakukan bersih-bersih dan menyiapkan tempat untuk mengungsikan perabotan penting jika banjir benar-benar datang.
"Sejak pagi, kami sekeluarga mulai berkemas-kemas untuk menata rumah dan tempat mengungsikan barang berharga, terutama barang elektronik, Mas," kata Sutrisno saat ditemui beritabojonegoro.com di rumahnya, Senin (08/02).
Tindakan kesiap-siagaan yang sama juga dilakukan Priyo (40), warga Kelurahan Banjarjo. Dia menuturkan, keluarganya sudah siap menghadapi datangnya banjir. Sekarang dirinya dan keluarga sudah selesai menata barang-barang berharga. Dia mengaku, di rumahnya sudah disediakan tempat yang lebih tinggi untuk mengungsikan barang perabotan saat banjir datang.
"Banjir itu bagi kami layaknya sahabat lama. Karena setiap tahun rumah saya selalu terendam banjir, rumah saya kan dekat dengan bengawan. Kalau sahabat akan datang, selayaknya perlu disiapkan untuk menyambutnya," ujar Priyo sambil terkekeh sambil merangkul anaknya. (mol/tap)
*) Foto petugas polisi sedang memantau ketinggian muka air bengawan di karangnongko, ngraho