Siaga Banjir Bengawan Solo
Pukul 18.00 WIB, Tiga Kecamatan Mulai Tergenang
Senin, 08 Februari 2016 19:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota - Setelah memasuki siaga kuning atau siaga II, tinggi muka air Sungai Bengawan Solo diperkirakan akan terus naik. Sampai dengan pukul 18.00 WIB, Senin (08/02), tinggi muka air di papan duga TBS Kota Bojonegoro menunjukkan angka 14.28 meter dari permukaan laut (mdpl).
Kenaikan tersebut disebabkan kiriman air dari wilayah hulu serta hujan deras yang terjadi sejak sore ini di beberapa wilayah Bojonegoro. Kondisi diprediksi terus akan meningkat sampai tengah malam hingga mencapai TMA tertinggi 14.50 mdpl,.
Hingga sore dilaporkan sudah terdapat beberapa wilayah tergenang banjir luapan Bengawan Solo. Seperti di wilayah Kecamatan Kapas, lahan persawahan seluas 7,5 hektare di Desa Bogo sudah terendam banjir.
Selanjutnya, di wilayah Kecamatan Kota, sebagian daerah Kelurahan Ledok Wetan juga mulai tergenang. Di antaranya, jalan di lingkungan RT 3, 4, 6 dan 7 sudah tergenang dengan ketinggian air 20-50 centimeter. Jalan Kapten Ramli Lorong 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 tergenang, dengan pemukiman terdampak sekitar 70 rumah.
Di wilayah timur, Kecamatan Baureno, sudah ada beberapa desa yang sawahnya tergenang dan ada tanaman padinya, yaitu Desa Karangdayu 25 hektare, Kalisari 26 hektare, dan Tanggungan 2 hektare. Sementara jalan poros Desa Kalisari tergenang sepanjang 16 meter dengan ketinggian 10 centimeter.
Sehubungan dengan terus naiknya tinggi muka air bengawan, maka kepada seluruh warga masyarakat diminta meningkatkan kesiap-siagaannya. Terutama di wilayah Kecamatan Malo; Desa Malo, Tanggir dan Tulungagung. Kecamatan Gayam; Desa Sudu, Cengungklung dan Manukan. Kecamatan Trucuk; Desa Sumbangtimun, Padang, Mori dan Banjarsari. Kecamatan Kalitidu; Desa Pilangsari dan Brenggolo.
Selanjutnya, Kecamatan Dander; Desa Ngablak dan Ngulanan. Kecamatan Bojonegoro; Kelurahan Ledok Wetan, Ledok Kulon dan Banjarjo. Kecamatan Kapas; Desa Bogo. Kecamatan Balen; Desa Kedungdowo, Sekaran dan Sarirejo. Kecamatan Kanor; Desa Kabalan dan Piyak. Terakhir, Kecamatan Baureno; Desa Kalisari, Tanggungan dan Karangdayu.
Daerah tersebut berpotensi terjadi genangan di persawahan, pekarangan jalan-jalan desa, maupun pemukiman warga.
"Kepada para Camat beserta Kades di daerah potensi terdampak tersebut diminta untuk melakukan pemantauan dan penyampaian informasi secara berkala guna percepatan penanganan dampak banjir. Dan memastikan masyarakat dan segenap unsur ketahanan bencana siap dan bekerja cepat tepat tuntas," pesan Bupati Bojonegoro Suyoto melalui beritabojonegoro.com. (mol/tap)