Rumah Singgah Kedewan Akan Dijadikan Museum Heritage
Sabtu, 19 Maret 2016 17:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Pengembangan pariwisata Bojonegoro terus dilakukan. Menyusul disahkannya Perda Pariwisata, objek wisata pun juga dibenahi. Beberapa waktu lalu, tim UPN Yogyakarta melakukan survei lokasi ke sumur tua yang ada di Kecamatan Kedewan.
Kabid Pelestarian dan Pengembangan Budaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Suyanto, memberikan keterangan kepada britabojonegoro.com (BBC), selain sumur minyak tua, ada juga rumah singgah yang rencananya dijadikan museum geo heritage.
"Kondisi rumah singgah masih baik di bawah pengawasan Camat Kedewan. Rumah ini dibangun sekitar tahun 2005 lalu. Sampai saat ini, rumah singgah digunakan untuk rukyah penentuan awal puasa dan hari raya,” terang Suyanto, Jum’at kemarin (18/03).
Untuk museumnya nanti, imbuh Suyanto, akan diisi dengan ornamen yang berhubungan dengan minyak, dimana mampu menguatkan cerita terkait minyak di Kedewan. Selain itu, akan ada deorama untuk pengambilan sumur tua secara tradisional.
"Ada juga sumur tua yang sudah mati akan digunakan praktik," pungkasnya.
Rumah singgah ini adalah salah satu bagian yang mendukung rencana pengembangan objek wisata sumur tua. Rumah singgah ini sepenuhnya dimiliki oleh Pemkab Bojonegoro, baik tanah maupun bangunannya.(ver/moha)
Foto Kabid Penlestarian dan Pengembangan Budaya, Suyanto