Arahan Bupati tentang Sinkronisasi Program Pemerintah Tahun 2017
Rabu, 30 Maret 2016 14:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota-Bupati Bojonegoro Drs Suyoto M Si menyampaikan arahan dalam forum Musrenbang yang digelar kemarin, Selasa (30/03) di Aula Angling Dharma Pemkab Bojonegoro. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan serius dalam perencanaan program tahun 2017.
“Apa makna tahun 2017 dan bagaimana menjadikannya sebagai tahun produktif dan berdaya saing, yang berdasar pada skenario enam pilar, implementasi SDGs dan enam elemen tranformasi Bojonegoro?” kata Kang Yoto dalam pidatonya.
Di hadapan wakil bupati, Forkopimda, Ketua Dprd, Kepala Bappeda Provinsi, Kepala Bakorwil, Kepala SKPD dan peserta musyawarah, Kang Yoto menyampaikan beberapa hal penting itu. Berikut kami kutipkan, sebagaimana yang disampaikan kepada beritabojonegoro.com (BBC).
- Industri migas sudah mencapai puncak, namun uangnya tidak sebanyak yang kita bayangkan. Maka harus cermat menggunakannya
- Sektor pertanian, peternakan dan perkebunan tetap menjadi andalan utama kehidupan rakyat Bojonegoro. Optimalisasi produkti dan NTP harus menjadi perhatian utama. Komoditas baru yang lebih menguntungkan harus diimplemtasikan, seperti sorgum. Tanaman jambu sudah berbuah,industri sudah boleh disiapkan.
- Sektor jasa, industri dan wisata, sebagai andalan baru harus kita percepat dan perkuatan pondasinya: produk, sumberdaya manusia dan infrastruktur. Era baru ekonomi Bojonegoro sudah dimulai, industri padat modal, teknologi, padat karya sudah terjadi. Harus terus kita akselerasikan semua potensi yang menjadi daya saing Bojonegoro. Dan tanah yang kosong atau tidak produktif akan dikenai PBB 2-3 kali lipat.
- Kebutuhan perumahan dan industri meningkat namun kualitas lingkungan hidup harus kita wujudkan. Ruang terbuka hijau harus cukup. Kerusakan lingkungan harus diperbaiki, semua penyebab kerusakan harus dicegah. Maka RDTR yang disusun dengan partisipatif yang kelak menjadi dasar kemudahan perijinan harus tuntas. Seluruh kecamatan harus mempunyai RDTR.
- Modal manusia dan modal sosial. Target lama belajar 12 tahun harus sukses, ketrampilan anak anak Bojonegoro harus naik kelas. Wong jonegoro sehat, cerdas, produktif dan bahagia harus terwujud semakin nyata. Suasana gotong royong, toleransi sosial, saling percaya dan solidaritas yang menjadi kunci terwujudnya ketertiban, keamanan dan keadila harus kita perkuat.
- Seluruh aparatur dari pemkab hingga pemdes harus menjadi kekuatan utama dari kerja berokrasi yang proaktif, kerja tepat, cepat dan bermanfaat. Sehingga kehadirannya menjadi solusi bagi semua masalah pembangunan berkelanjutan. Perbaikan sistem kerja, penggunaan IT dan pengendalian dan pengawasan agar terus disempurnakan.
- Investasi di sektor keuangan dan pembentukan dana abadi akan tetap menjadi tonggak penting bagi keberlanjutan stabilitas fiskal bojonegoro dalam jangka panjang. Maka jangan mudah tergoda untuk belok jalur dari skenario jalan mendaki.
- Pilkada 2018 tinggal satu tahun suhu politik akan naik. Dalam memantapkan terwujudnya kepemimpinan transformatif dan kematangan demokrasi di Bojonegoro maka pendidikan politik yang bertumpu pada gagasan dan program pro pembangunan berkelanjutan jangan dianggap tabu. Bagaimana mendorong seluruh kekuatan politik dan elemen masyarakat madani turut berpartisipasi secara bertanggungjawab dan produktif.
Kaitannya dengan arahan Bupati tersebut, Kepala Bappeda Kab. Bojonegoro, I Nyoman Sudana mengatakan program kegiatan yang dilakukan pemerintah harus melibatkan seluruh stakeholder yang ada di daerah. “Terciptanya tujuan antara lintas vertikal dan horizontal, yaitu terjadi keselarasan dengan musrenbang Kecamatan,” kata I Nyoman Sudana (ver/moha)