Dunia Pendidikan
Guru Kita dan Masalah yang Membelitnya
Minggu, 03 April 2016 12:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
"Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (Ki Hajar Dewantara)
MASALAH tenaga pengajar (guru) di Indonesia sepertinya tidak pernah menemui titik terang. Mulai dari sisi kuantitas maupun kualitas yang tak kunjung terpenuhi. Belum lagi masalah kesejahteraan yang sampai hari ini masih banyak kita temui tenaga pengajar dengan upah yang tidak seberapa.
Di Bojonegoro jumlah guru dari tingkat SD hingga SMA yang berstatus PNS dan non PNS tidak jauh berbeda. Yakni guru PNS berjumlah 7.426 orang, sedangkan guru non PNS adalah 4.430 orang. Sementara itu kesenjangan gaji antara guru PNS dan non PNS masih terlampau besar.
Jika hari ini Anda melakukan survei di sebuah sekolah yang terdapat guru honorer, jangan kaget jika nanti akan menemui ada guru honorer yang masih digaji kisaran Rp 150 ribu perbulan atau yang berstatus K2 dengan gaji kisaran Rp 700 ribu perbulan. Bandingkan dengan gaji guru PNS apalagi yang telah bersertifikasi, yang bisa mencapai di atas Rp 5 juta.
Pertanyaannya adalah benarkah selama ini kinerja dari setiap guru yang berstatus PNS telah menunjukkan prestasi yang lebih baik dibandingkan dengan guru non PNS? Selanjutnya permasalahan kualitas dari tenaga pengajar PNS itu sendiri apakah sudah memenuhi standar kriteria yang telah ditetapkan Kemendikbud?
Hasil Ujian Kompetensi Guru (UKG) di Kabupaten Bojonegoro awal tahun ini menunjukkan hasil yang mencengangkan. Dari sejumlah 12.958 guru PNS yang mengikuti ujian, hanya 4.500 yang memenuhi standar. Sisanya, 8.458 guru, dari hasil UKG belum memenuhi standar. Padahal standar kelulusan yang ditentukan Kemendikbud hanya 5,5. Dengan mengacu ukuran itu dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50 persen guru di Bojonegoro kualitasnya masih di bawah standar.
Belum lagi mengingat bahwa seorang guru layaknya menjadi contoh yang baik bagi para siswa, baik dari sisi moral maupun intelektual. Karena pada dasarnya seorang guru harus mampu menjadi sosok panutan yang baik bagi para siswa. Kita tahu, para pelajar kita dipaksa memahami setiap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan dituntut mendapatkan nilai baik pada saat ujian. Oh ya, kepada siapakah kita berguru?
Foto ilustrasi. Sumber:kompasregional.com