Melawan Dampak Buruk Gadget dengan Festival Dolanan
Kamis, 07 April 2016 17:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Kota - Perkembangan teknologi yang sudah merambah segala lapisan umur juga memiliki dampak buruk terhadap intensitas komunikasi. Saat ini banyak anak-anak yang lebih sering tertawa sendirian menatap gadget ketimbang tertawa lepas bermain dengan teman sebayanya. Hal inilah yang memicu Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bojonegoro untuk menggelar Festival Dolanan.
Dalam rembug bersama yang dilakukan KNPI bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Dinas Pendidikan Bojonegoro, Kelompok Kerja Kebudayaan, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro di hotel MCM Bojonegoro sore tadi (07/04), akan diadakan Festival Dolanan pada Mei nanti bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional.
Ketua KNPI Bojonegoro Anam Warsito mengatakan, festival itu diselenggarakan sebagai langkah untuk menghidupkan kembali tradisi bermain anak-anak. "Tema besar yang kami ambil adalah untuk revitalisasi tradisi anak negeri. Akan ada permainan indor dan outdor melibatkan anak mulai SD sampai SMP. Sedangkan SMA sederajat akan ada lomba membuat film indi," kata dia.
Ada 4 kegiatan yang akan diadakan nanti dalam Festival Dolanan nanti. Yang pertama yaitu lomba dolanan yang terdiri dari gobak sodor, gapyak, egrang, gangsing, santhek, pathil lele. Yang kedua yaitu performance dolanan yaitu cublek-cublek suweng, sri gendem, ontong-ontong bolong, jumpit kecepit, sekar melati, sampai gajah -gajahan. Yang ketiga lomba untuk SMP yaitu cerdas cermat, dongeng, dan menulis cerita rakyat. Yang terakhir adalah pameran foto budaya dan dolanan, cerita rakyat dan replika dolanan tradisional.
"Kami ingin menghilangkan dampak buruk dari gadget yaitu sifat apatis terhadap yang terjadi di sekitarnya. Kami berharap bahwa dengan bermain tradisonal akan menumbuhkan sifat saling menghargai sesama dan lebih menyenangkan," tandasnya.
Rencananya seluruh kegiatan ini akan dilaksanakan di alun-alun dan Gedung Maharani Bojonegoro. "Kami akan mengkomunikasikan terlebih dulu dengan DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) terkait penggunaan alun-alun,” pungkas politikus partai Gerindra itu. (ver/moha)