Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2014
Akad Nikah di Rumah Masih Lebih Banyak daripada di KUA
Minggu, 17 April 2016 09:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota - Angka pernikahan di Kabupaten Bojonegoro pada tiga bulan terakhir ini cukup tinggi. Berdasarkan data di kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, jumlah pernikahan pada tiga bulan pertama, dari Januari hingga Maret 2016, mencapai 1.940. Sebagian besar memilih melangsungkan akad nikah di rumah daripada di KUA yang nyata-nyata gratis.
Kasi Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Bojonegoro Masduki menjelaskan kepada beritabojonegoro.com (BBC), setiap bulan rata-rata pernikahan di Bojongoro mencapai 500 kali. Setiap tahun jumlahnya sama. Peningkatan terbanyak terjadi pada malam menjelang hari raya Idul Fitri. ‘’Orang-orang menyebutkan malam songo. Pada malam itu, jumlah pernikahan bisa mencapai seribu lebih. Hal tersebut sudah berlangsung sejak cukup lama,” jelasnya, Jum’at (15/04) lalu.
Dari jumlah total pernikahan tersebut, angka tertinggi ada di Kecamatan Baureno, yang mencapai 140. Setelah itu, Dander 137, Bojonegoro 131, Ngasem 109, dan Ngambon 100 pernikahan.
Dari jumlah pernikahan tersebut sebagian besar melangsungkan pernikahan di rumah. Sedangkan sisanya, di kantor urusan agama (KUA) di masing-masing kecamatan. Mengenai hal tersebut Masduki mengaku tidak mengetahui alasannya. Padahal, melangsungkan akad nikah di KUA saat ini tidak dipungut biaya apapun. Sedangkan di luar KUA harus membayar Rp 600 ribu. Hal itu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 48 tahun 2014 tentang biaya nikah.
“Selain di KUA, biaya nikah gratis juga berlaku bagi masyarakat miskin dan yang terkena bencana alam. Hal itu dimaksudkan untuk meringankan beban masyarakat miskin,” terang Masduki.
Menurut Masduki, adanya PP nomor 48 tahun 2014 tersebut akan membuat akad nikah yang dilangsungkan di rumah bakal menurun. Namun, di Bojonegoro hal tersebut ternyata tidak terjadi hingga kini. Bahkan, Masduki berani memperkirakan jumlah akad nikah di rumah bakal terus meningkat.(mol/moha)