News Ticker
  • SIG Pabrik Tuban Ajak Kelompok Petani Bersama Jaga Kawasan Reklamasi & Green Belt
  • Puluhan Pelajar Bojonegoro Adu Tangkas di Battle of Mind Olimpiade Matematika
  • Waspadai Penyakit Pergantian Musim, Ini Kata Dokter Penyakit Dalam
  • Melihat Serunya Hari Pertama Bojonegoro Youth Festival 2025
  • Bupati Wahono Resmikan Gedung Baru BPR Bojonegoro, Dorong Inovasi dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan
  • Optimalkan Donor, Persediaan Darah di PMI Bojonegoro Aman
  • Denny Caknan Pukau Penggemar pada Perayaan Hari Jadi Bojonegoro ke 348 di GoFun
  • Bojonegoro Innovative Award 2025: Menginspirasi Budaya Inovasi dan Kolaborasi
  • Bupati Blora Dorong Peternak Lele Kembangkan Potensi Perikanan
  • Geger Penemuan Dua Speedboat Hanyut di Bengawan Solo Wilayah Bojonegoro
  • Tiga Nama Lolos Seleksi Tahap Akhir Sekda Bojonegoro
  • Turut Sukseskan Program Pemerintah, SIG Buka Peluang Bermitra dengan Kopdes Merah Putih
  • Peringati Hari Santri 2025, Bupati Blora Tegaskan Dukungannya pada Pesantren
  • Brimob Polda Jateng Musnahkan Mortir Temuan Warga di Hutan Sambong, Blora
  • Mantan Bupati Bojonegoro Berbagi Pandangan tentang Pengelolaan Anggaran
  • DPRD Bojonegoro Desak Pemkab Maksimalkan Serapan Anggaran
  • Dari Berjualan di Rumah hingga Suplai MBG, Nasabah PNM Mekaar Buktikan Daya Saing UMKM Lokal
  • Menteri Keuangan Soroti Uang Pemkab Bojonegoro yang Mengendap di Kas Daerah
  • Lapas Bojonegoro Ikuti Komitmen Bersama Lingkungan Anti Narkoba dan Handphone
  • Serentak, Babinsa Kodim Bojonegoro Gelar Penguatan Bela Negara di Kalangan Pelajar
  • Gema Hari Jadi Bojonegoro ke-348, Momen Refleksi Menuju Kabupaten yang Bersinergi untuk Mandiri
  • SIG Pabrik Tuban Serahkan Bantuan Sumur Bor kepada Kelompok Tani Hutan Desa Tegalrejo
  • Ziarah Leluhur Bojonegoro, Rombongan Bupati Wahono Serahkan Bansos untuk Keluarga Kurang Mampu
  • Aja Duwe Rasa Dendam, Pesan Mbah Gadung Leluhur Desa Guyangan Bojonegoro
Darurat Kekerasan Seksual, Ibu Obatnya

Darurat Kekerasan Seksual, Ibu Obatnya

Oleh Linda Estiyanti*

BELAKANGAN ini semakin banyak kasus kekerasan seksual yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro. Mulai Januari sampai akhir Mei 2016 saja kurang lebih ada enam kasus kekerasan seksual yang terjadi dan terekspos ke media. Bayangkan saja di luar sana ada berapa kasus yang ditutup dan dianggap sebagai sebuah aib yang tidak perlu dilaporkan ke kepolisian.

Kasus-kasus tersebut di antaranya mulai dari kekerasan seksual yang dialami gadis remaja (anak baru gede) berstatus pelajar dari kekasihnya, (baca : Hamili Gadis ABG, Seorang Pemuda Gayam Diamankan),  Ayah kandung setubuhi anaknya (Baca : Awalnya Mau Memarahi Malah Menyetubuhi) hingga yang terbaru kemarin adalah ayah tiri yang tega menyetubuhi anaknya yang masih duduk di bangku SD (Baca : Ayah Tiri Bejat Setubuhi Anak/ kapas).  Dan yang perlu diperhatikan, dari keenam kasus tersebut seluruhnya terjadi pada anak di bawah umur.

Rentetan kasus yang terjadi tersebut tentu saja masih hangat di telinga kita. Sangat miris ketika hal demikian terjadi di Bojonegoro yang beberapa waktu lalu dideklarasikan sebagai Kabupaten Layak Anak dan Kabupaten Welas Asih. Tentu saja kita tidak bisa menghakimi bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro gagal dalam mewujudkan cita-cita mulianya. Akan tetapi perlu kita maklumi bahwa cita-cita semulia apapun tidak akan berhasil tanpa kesadaran beberapa pihak.

Dalam hal ini, fokus tulisan saya bukan pada kasus-kasus yang sudah terjadi atau kiprah Pemkab Bojonegoro dalam menanggulangi kasus kekerasan seksual tersebut. Karena menurut saya, perhatian akan kasus kekerasan seksual ini menjadi tanggung jawab semua pihak. Pemerintah, DPRD, aparat penegak hukum, pendidik, kiai, lembaga/ organisasi masyarakat lainnya hingga keluarga dan orang-orang umum yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Melindungi anak dan perempuan dari kekerasan seksual adalah tanggung jawab bersama.

Sederhana saja, yang ingin saya coba bahas kali ini adalah tentang apa itu kekerasan seksual pada anak, apa yang menjadi sebabnya dan bagaimana bisa menghindarkan anak dari kekerasan seksual? Apa saja yang bisa kita lakukan untuk melindungi anak dari kekerasan seksual sejak dini? Semoga tulisan ini bisa bermanfaat.

Apa itu Kekerasan Seksual? 
Kekerasan seksual pada anak adalah segala tindakan seksual terhadap anak termasuk menunjukkan alat kelamin ke anak, menunjukkan gambar atau video porno, memanfaatkan anak untuk hal berbau porno, memegang alat kelamin, menyuruh anak memegang alat kelamin orang dewasa, kontak mulut ke alat kelamin atau penetrasi vagina atau anus anak,  baik dengan cara membujuk maupun memaksa. Ini yang harus dipahami oleh orang tua.

Pembaca, kita tentu paham bahwa kekerasan seksual terhadap anak sekarang sudah menjadi ancaman yang serius. Kekerasan seksual bisa menimpa siapa saja, baik terhadap anak lelaki atau pun anak perempuan. Pada kebanyakan kasus kekerasan seksual, pelaku merupakan orang-orang dari lingkungan terdekat seperti tetangga atau teman bermain anak, bahkan tempat yang dianggap paling aman, yakni keluarga dan sekolah juga rentan terhadap kekerasan seksual.

Dampak kekerasan seksual sangat besar terhadap psikologis anak, karena mengakibatkan emosi yang tidak stabil. Anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual akan mengalami sejumlah masalah seperti: kehilangan semangat hidup, membenci lawan jenis, dan punya keinginan untuk balas dendam; bila kondisi psikologisnya tidak ditangani secara serius.

Dari rentetan kejadian di atas,  tentu pengaruhnya atas anak-anak bisa menghancurkan psikososial dan tumbuh kembangnya di masa depan. Tindakan pencegahan, pendidikan seksual dan pemberian informasi tentang permasalahan kekerasan seksual sejak sedini mungkin diharapkan dapat mencegah terjadinya kekerasan seksual.

Apa sebab terjadinya?
Sebelum berbicara tentang bagaimana melindungi anak dari kekerasan seksual, mari kita coba analisa tentang hal-hal yang mungkin menjadi sebab terjadinya kekerasan seksual pada anak : 

  1. Anak kecil innocent (polos) dan tak berdaya
    Anak-anak selalu dianggap lemah dan mudah ditipu. Apalagi, jika harus berhadapan dengan orang-orang dewasa, terutama orang tua. Itu sebabnya, kekerasan seksual banyak dilakukan oleh bapak, paman, kakek, guru, atau tetangga dekat. Seharusnya orang tua memastikan orang-orang dewasa itu aman dengan anak kita yang lemah.
  2. Rendahnya moralitas dan mentalitas pelaku
    Moralitas dan mentalitas yang rendah dari mereka, orang terdekat itu, juga memicu munculnya kekerasan seksual. Moralitas dan mentalitas yang tidak dapat bertumbuh dengan baik, membuat pelaku tidak dapat mengontrol nafsu atau perilakunya. Oleh karena itu, kita juga perlu mempertimbangkan poin ini ketika meninggalkan anak dengan seseorang  yang kemungkinan moralitas dan mentalitasnya rendah.
  3. Anak mengalami cacat tubuh, retardasi mental atau gangguan tingkah laku
    Anak dengan kondisi berkebutuhan khusus (ABK) rupanya juga bisa menjadi salah satu sebab banyaknya kasus kekerasan seksual pada anak. Anak-anak penyandang cacat ini menjadi sasaran empuk bagi pelaku penyimpangan seksual, sebab beberapa faktor yang dianggap menguntungkan karena pada anak-anak penyandang cacat biasanya sudah merencanakan niatnya itu dengan memperhitungkan berbagai faktor, yakni keamanan pada saat melakukan dan lemahnya bukti yang bisa dicari karena korban masih anak-anak atau penyandang cacat.
  4. Kurang adanya perhatian dari Ibu
    Tidak bermaksud mengeneralisasikan poin ini,  akan tetapi analisa ini bisa saja menjadi hal penting dari berbagai analisa di atas. Ibu, dalam hal ini sebagai orang tua, tentu mempunyai peran penting dalam melindungi anak dari ancaman kekerasan seksual. Sehingga perhatian ibu kepada anak, baik lelaki maupun perempuan harus menyentuh ruang sensitif ini. Ibu harus memahami tumbuh kembang fisik dan psikis anak. Kenapa ibu? Karena ibu adalah lentera hidup anak. Sederhananya, sampai saat ini tidak ada laporan kejadian ibu melakukan kekerasan seksual pada anaknya atau anak orang lain. Berbeda dengan bapak yang mudah berkata khilaf dengan kemungkinan terburuk menjadi pelaku kekerasan seksual pada anaknya sendiri.

Nah, itu mungkin beberapa analisa sebab dapat terjadi kekerasan seksual. Menurut saya, dari keempat poin sebab yang dipaparkan, ada satu ORANG yang dapat dijadikan GOLDEN KEY (kunci emas) untuk menutup segala tindak kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kita. Orang itu adalah yang dirasa paling tahu dan mengerti tumbuh kembang dan kebutuhan anak. Baik anak usia 0-17 tahun, orang itu tahu segalanya. Orang itu adalah matahari. Orang itu mempunyai tangan yang halus untuk membesarkan anak. Orang itu adalah lentera. Ibu?  Benar, orang itu adalah Ibu.

Ibu memegang peran penting dalam mewujudkan perlindungan anak dari kekerasan seksual. Tentu saja. Saya kira kebanyakan pembaca sepakat. Sehingga berangkat dari titik ini, berikut ada beberapa upaya yang dapat dilakukan IBU untuk melindungi anak dari ancaman kekerasan seksual :

  1. Tumbuhkan keberanian pada anak
    Ajarkan kepada anak Ibu, jika dia diperlakukan tidak baik oleh seseorang, dia harus berani menolak. Dia harus berani melaporkan ancaman tindakan kekerasan kepada orang yang dapat melindunginya, seperti orang tua,  petugas keamanan, guru di sekolah, polisi, dll. Ajarkan anak-anak jangan takut jika diancam seseorang atau diiming-imingi imbalan tertentu.
  2. Memberikan pakaian yang tidak terlalu terbuka
    Untuk menghindari tindakan yang tidak diinginkan terjadi pada anak kita. Tidak ada salahnya Ibu memberikan pakaian yang sopan dan tertutup. Karena bisa jadi pakaian yang terbuka akan semakin menarik perhatian para pelaku kejahatan seksual pada anak.
  3. Memperkenalkan fungsi organ intim
    Hal yang tidak kalah penting adalah, memberikan pengertian mengenai organ intim kepada anak. Berikan pengertian bahwa organ intim adalah privasi yang tidak boleh orang lain mengetahuinya. Ajarkan pula mengenai hak privasi yang harus dimiliki oleh anak-anak.
  4. Mengajarkan nilai-nilai agama
    Nilai-nilai keagamaan perlu ditanamkan untuk menumbuhkan semangat tanggung jawab pada pribadi anak. Banyak hal positif yang dapat diambil dari mengajarkan nilai-nilai keagamaan. Seperti keadilan, kejujuran, kedisiplinan, respect terhadap kebaikan dan berani menolak kejelekan.
  5. Jalin komunikasi dengan anak
    Meski mungkin Ibu sibuk dengan kegiatan di luar, upayakan tetap menjalin hubungan komunikasi senyaman mungkin dengan anak. Orang tua adalah tempat pengaduan segala keluh kesah anak, dalam hal ini Ibu. Minta anak supaya terbuka mengenai segala aktivitas yang telah dikerjakan. Jadilah orang tua yang siap menjadi tempat curahan hati bagi anak.

Nah, semoga hal diatas bermanfaat. Sekali lagi darurat kekerasan seksual pada anak menjadi tamparan bagi kita para perempuan, khususnya para Ibu.  Mari Ibu, menjadi "obat" dan bersama menghentikan kekerasan seksual yang terjadi pada anak! (lyn)

*Penulis adalah aktivis perempuan dan mahasiswa semester 8 Pendidikan Bahasa Inggris IKIP PGRI Bojonegoro

Ilustrasi www. psikologi.uin-malang.ac.id

Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait

Videotorial

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Berita Video

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Bojonegoro - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, menggelar Pasar Rakyat Jawa Timur di Lapangan Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

"ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama petani di jalur pipa Lapangan Banyu Urip, terus mengembangkan pertanian berkelanjutan dan aman. Hasil panen ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

20  Oktober dalam Sejarah

Tahukah Anda?

20 Oktober dalam Sejarah

20 Oktober adalah hari ke-293 (hari ke-294 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Peristiwa
1677 - Hari ...

1761382864.6035 at start, 1761382864.9556 at end, 0.35207915306091 sec elapsed