PLN Jamin Pasokan Listrik di Bojonegoro Aman Selama Ramadan
Selasa, 07 Juni 2016 18:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Kota - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kantor Layanan Bojonegoro menjamin pasokan listrik selama Ramadan hingga Idul Fitri bakal aman. Saat ini PLN telah melakukan berbagai persiapan menjelang meningkatnya kebutuhan listrik. Misalnya, merawat infrastruktur secara berkala. Pelayanan kepada masyarakat pun dijamin tetap terjaga seperti hari-hari biasanya.
PLN memprediksikan kebutuhan listrik tahun ini tidak jauh berbeda dengan Ramadan tahun lalu. Yakni, beban puncak terjadi pada pukul 16.00-21.00 WIB. Jam saat berbuka puasa memang waktu penggunaan listrik tertinggi.
"Setelah itu kembali normal. Beban tersebut akan naik kembali saat sahur atau sekitar pukul 03.00-06.00 WIB," kata Humas PLN Bojonegoro Widhiyanto, Senin (06/06) kemarin.
Beban puncak saat jam berbuka puasa biasanya di kisaran 4.800 megawatt. Sedangkan saat jam sahur menjadi 4.500 megawatt. "Pada siang hari puasa, beban listrik hanya 4.300 megawatt," ungkapnya.
Dia menambahkan, surplus listrik masih menjadi andalan Jawa Timur. Kini Jatim masih surplus listrik 2.600 megawatt. Daya tampung listrik harian 8.600 megawatt dengan beban puncak 6.000 megawatt. Dari kondisi itu, dipastikan masyarakat tidak perlu khawatir karena pasokan listrik di wilyah Jawa Timur cukup untuk memenuhi kebutuhan.
"Kami berusaha melakukan yang terbaik bagi pelanggan di Bojonegoro ketika melaksanakan ibadah puasa," turtu Widhiyanto.
Sumber listrik Jawa Timur dipasok dari pembangkit listrik di sejumlah tempat, yakni Probolinggo, Tuban, Gresik, dan Pacitan. Jumlah pelanggan listrik di Jatim kini mencapai 10,2 juta. Jumlah tersebut ditargetkan naik 500 ribu pelanggan hingga akhir 2016. (mol/tap)