Kunjungi Sumur Tua, Kapolres Beri Arahan Paguyuban Penambang
Jumat, 22 Juli 2016 16:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kedewan - Pesona Bojonegoro, khususnya ladang minyak di Desa Wonocolo Kecamatan Kedewan sebagai destinasi wisata, menarik rasa penasaran Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro SH SIK MSi. Sore kemarin, Kamis (22/07), usai melaksanakan salat Asar, Kapolres dengan didampingi Wakapolres, Kasat Intel, dan Kasat Reskrim, melakukan kunjungan ke wisata migas Wonocolo. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Kapolres sejak bertugas di Bojonegoro.
Dengan mengendarai kendaraan dinas, sekira pukul 17.30 WIB rombongan tiba di Wonocolo. Kapolres ditemui oleh Muspika Kedewan dan Field Manager Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Agus Amperianto. Kapolres menilik lokasi sumur tua, kemudian membuat pertemuan sederhana dengan Paguyuban Penambang Minyak di Sumur Tua Wonocolo.
"Kami bertemu dengan beberapa anggota paguyuban guna silaturrahmi dan memberikan arahan agar tidak melanggar hukum, terutama terkait menjual minyak mentah selain kepada Pertamina," ujar Kapolres skepada beritabojonegoro.com.
AKBP Wahyu Sri Bintoro menjelaskan, sesuai dengan aturan perundang-undangan, yakni Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001, disebutkan bahwa kegiatan hilir maupun hulu minyak dan gas bumi hanya boleh dilakukan oleh BUMN, BUMD, KUD, serta Badan Usaha Swasta yang sudah mengantongi izin dari negara.
"Namun keunikan di Bojonegoro ini, minyak di lokasi sumur tua boleh dikelola oleh masyarakat lokal dengan persyaratan harus kembali kepada negara. Sehingga kami minta masyarakat penambang menjual minyak hanya ke Pertamina," tuturnya.
Usai menggelar pertemuan dengan para penambang, Kapolres dan rombongan melaksanakan salat Maghrib berjamaah di Rumah Singgah Wahana Wisata Sumur Tua Wonocolo. Selanjutnya sekira pukul 20.00 WIB, Kapolres dan rombongan meninggalkan Wonocolo untuk kembali ke Mapolres Bojonegoro. (lyn/tap)