Hari Anak Nasional
Era Digital, Gadget Menyita Kehidupan Normal Anak
Senin, 25 Juli 2016 09:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Entah disadari atau tidak, kebutuhan akan gadget sudah penting bagi kehidupan kita. Mulai dari bangun tidur dengan mengecek jam, mengecek berbagai media sosial, sampai tidur lagi. Gadget bukan lagi hanya untuk komunikasi saja, tetapi untuk pekerjaan, atau mencari hiburan. Beragam aplikasi untuk mempermudah seluruh aspek kehidupan, dengan sekali sentuh saja.
Keberadaan gadget ini tidak hanya digunakan oleh orang dewasa, tetapi juga sudah merambah pada anak-anak. Kini, sangat mudah ditemui anak-anak yang lebih asyik menatap layar gadgetnya ketimbang berlarian mengejar bola. Dalam artikel sebelumnya, bahwa sebagian orang yang kecanduan game, dia mampu menghabiskan 12 jam dalam sehari untuk bermain game.
Seorang psikolog di rumah sakit Aisyiyah Bojonegoro, Hartatik, S.Psi menuturkan di dalam masyarakat terdapat sebuah kebanggan bila anaknya sudah mampu menggunakan gadget. Sehingga anak justru semakin bebas menggunakan gadget, sedangkan orang tuanya tidak mampu mengikuti arus perkembangan zaman.
"Sayang sekali, beberapa orang tua justru bangga bila sudah mampu membelikan gadget, dan anak-anak bermain gadget tanpa pendampingan. Bila terus menerus seperti ini anak akan kecanduan bermain gadget," terangnya.
Dampak negatif gadget pada anak, gadget akan membuat fungsi otak bagian depan rusak. Karena tampilan pada layar gadget adalah dua dimensi dimana menuntut perhatian ekstra dalam melihat apa yang ada di dalamnya. "Otak akan terus terusan tegang, bila dibiarkan saja maka fungsi otak bagian depan akan menurun dan rusak."
Otak bagian depan fungsinya adalah membedakan mana yang baik dan buruk. Sehingga bila sudah rusak maka anak cenderung abai terhadap lingkungan di sekitarnya.
"Belum lagi bila tontonan dari gadget adalah hal hal yang buruk. Maka anak yang terbiasa mengkonsumsi tayangan tersebut misalnya video konten dewasa, dia akan memahami bahwa hal itu lumrah untuk dilakukan. Kemampuan untuk membedakan baik buruk sudah bias dan pertahanan dirinya juga lemah, maka akan meniru apa yang ditontonnya," lanjutnya.
Oleh sebab itu Hartatik mewanti wanti kepada orang tua dalam mendidik anak anaknya. "Perlunya pendampingan dalam menggunakan gadget, internet ataupun televisi. Selain itu komunikasi antar anak dan orang tua juga harus baik. Tidak sekedar basa basi saja," ujarnya
Satu lagi, orangtua perlu menjadi suri tauladan bagi anak. Ketika anak dilarang untuk bermain gadget, maka orang tua pun tidak boleh bermain gadget. "Ciptakan permainan permainan antar anak dan orang tua yang seru. Sehingga anak akan lupa pada gadget, dan lebih memilih bermain bersama orang tua," pungkasnya. (ver/kik)