Proyek Pengembangan Lapangan Gas J-TB Akan Banyak Makan Lahan Perhutani
Jumat, 29 Juli 2016 21:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Ngasem - Paket pengerjaan sipil, Early Civil Work (ECW), proyek unitasi Gas Jambaran Tiung Biru (J-TB) kini tengah berjalan. Adapun pengembangannya nanti ternyata akan banyak memakan lahan perhutani. Terutama yang berada di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem.
“Tahap pembangunan sipil tengah berlangsung. Dan tiap hari kita juga melakukan evaluasi, dan untuk pengembangannya nanti akan banyak memakan lahan perhutani,” terang Public and Government Manajer, PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC), Abdul Malik.
Seperti halnya lokasi pusat pemrosesan gas (Gas Processing Facility/GPF) Jambaran-Tiung Biru. Diwacanakan menempati lahan milik perhutani. Persisnya di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.
Sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur Nomor 188/109/KPTS/013/2014, lahan Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bojonegoro dan Padangan seluas 1.457.176 m2 ditetapkan untuk pembangunan jalur pipa, fasilitas pengolahan gas, tapak sumur dan akses proyek J-TB.
Penetapan lokasi itu mencakup lima desa di tiga kecamatan di Bojonegoro. Yakni, Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem; Desa Pelem dan Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari; Desa Dolokgede dan Desa Kalisumber, Kecamatan Tambakrejo. (rul/moha)
foto lapangan migas tiung biru