Andika, Bocah Kelas 3 SD Negeri Bubulan
Luka Bakar Parah, Andika Tergolek di Tempat Tidur Selama Tiga Bulan
Sabtu, 27 Agustus 2016 09:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bubulan - Nasib malang menimpa Andika (11), seorang bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar (SD). Ia harus tergolek di tempat tidur selama tiga bulan lebih. Adika menderita luka bakar di kedua pahanya dan tangannya saat berada di sekolah tempat dia menimba ilmu.
Andika anak dari pasangan Ramidi (59) dan Tutik (40) warga Desa Clebung RT 07/RW 03, Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro. Kejadian dialami saat dia sedang sekolah.
Awal kejadian Adika ke belakang sekolah. Di sana sudah ada anak-anak sedang bermain namun saat Andika lewat tepat di samping teman teman Andika ada bakaran sampah namun tak sengaja sampah yang ada apinya ada 1 botol tiner bekas yang ditendang ke Andika lantas tiner dan api membakar tubuh Andika.
"Di saat Andika lewat, anak-anak sedang berada di pinggir api dan ada salah satu temannya yang menendang api hingga sampai ke tubuh Andika. Karena api itu bercampur dengan tinner bekas untuk mengecat sehingga api membakar baju dan celana pendek seragamnya" ujar Ramidi ayah Andika.
Ramidi menambahkan tinner itu berasal dari campuran cat yang dipakai mengecat oleh guru pengajar di SDN Clebung II bernama Basuni. Karena luka bakar yang diderita Acdika cukup parah, maka orang tuanya ingin agar anaknya itu dibawa ke rumah sakit. Tapi, oleh Basuni korban tidak boleh dibawa rumah sakit dan hanya dibawa ke Puskesmas Bubulan.
“Saat dirawat di Puskesmas Bubulan, luka anak saya hanya dikasih salep dan tidak ada perkembangan membaik sehingga saya bawa pulang. Setelah itu, saya periksakan ke dokter spesialis kulit di Bojonegoro. Hingga akhirnya, oleh dokter disarankan untuk opname di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro,” tegas Ramidi ayah korban.
Menurutnya, awalnya andika dirawat di RSUD Sosodoro Djatikoesomo namun hanya satu minggu. Sebab ia tidak memiliki biaya untuk makan menunggui anaknya saat dirawat di rumah sakit. Karena guru yang bernama Basuni juga sudah tidak lagi membantu pengobatan anaknya itu. Sehingga, Ramidi memutuskan untuk pulang saja dan terpaksa Andika tak bisa berobat lagi.
Saat ini kondisi Andika masih belum sembuh akibat luka bakar. Bahkan mau mengontrolkan anaknya ke rumah sakit, Ramidi tidak ada biaya untuk sewa mobil sebab anaknya tidak bisa bangun dari tempat tidurnya sehingga kalau mau kontrol harus naik mobil.
“Kami sudah tidak punya biaya untuk berobat lagi. Pekerjaan suami saya hanya buruh tani,” ujar Tutik, ibu Andika. (mol/kik)