News Ticker
  • Tabrakan Motor dengan Truk Boks di Baureno, Bojonegoro, Seorang Pemotor Meninggal Dunia
  • Tabrak Tiang Lampu PJU, Pemotor di Gayam, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Lepas Mudik Gratis dari TMII, Bupati Blora Disambut Hangat Warga Perantau
  • Terjatuh dari Jembatan, Petani di Gondang, Bojonegoro Meninggal Dunia
  • Bupati Dorong Baznas Blora Berinovasi untuk Optimalkan Perolehan Zakat
  • Kirim Proposal ke Kemenpora, Bupati Blora Minta Bantuan Pembangunan Stadion
  • Ratusan Petugas Gabungan Siap Amankan Lebaran di Blora
  • Bupati Arief Rohman Usulkan Blora Jadi Kawasan Industri Jateng
  • Datangi Kementerian Perdagangan, Bupati Blora Dorong Percepatan Pembangunan Pasar Ngawen
  • Puluhan Orang Korban Arisan Bodong di Bojonegoro Laporkan Owner ke Polisi
  • Pemkab Blora dan Perhutani Sepakat Tandatagani Kerja Sama Penanggulangan Bencana
  • Tekan Inflasi Jelang Lebaran, PT Blora Patra Gas Gelar Pasar Sembako Murah
  • Ditinggal ke Sawah, Rumah Warga Gayam, Bojonegoro Hangus Terbakar, Kerugian Rp 250 Juta
  • Bupati Arief Berkomitmen Kawal Pembangunan Infrastruktur di Wilayah Cepu, Blora
  • Seorang Laki-laki Warga Dander, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Pinggir Sungai
  • Lewat TMMD, Jalan Penghubung antar Desa di Wilayah Ngawen, Blora Rampung Dibangun
  • Investasi SDM Masa Depan, Program 'Sekolah Sisan Ngaji' di Blora Dilaunching
  • Ibu Korban Pengeroyokan di Bojonegoro: Penjara Satu Tahun Tak Sebanding dengan Nyawa Anaknya
  • 3 Terdakwa Anak Kasus Pengeroyokan di Dander, Bojonegoro Dituntut Satu Tahun Penjara
  • Temuan Mayat di Rumah Kosong Gegerkan Warga Blora
  • Atasi Kelangkaan Gas LPG di Blora, Pertamina Patra Niaga Tambah Pasokan
  • Usai Minum Minuman Keras, 3 Orang Warga Balen, Bojonegoro Meninggal
  • Anak-anak Desa Bangowan, Blora Isi Waktu Jelang Buka Puasa dengan Latihan Gamelan
  • Bupati Blora Hadiri Peringatan 117 Tahun Perjuangan Samin Surosentiko
Ibu Melahirkan Bayi di Taksi

Ibu Melahirkan Bayi di Taksi

*Oleh Muhammad Roqib

Suatu hari di tahun 2004 di Surabaya

Setelah lulus kuliah, hampir sama dengan mahasiswa lainnya, ingin langsung cepat kerja, memasuki dunia baru, saya pun begitu.

 
Nah, saya memilih profesi jurnalis, karena menurut saya profesi ini bisa memperjuangkan orang orang kecil, membela yang lemah.

Setelah melamar kerja, saya akhirnya diterima di salah satu surat kabar di Surabaya. Saya dipanggil oleh pimpinan surat kabar itu, diajak ngobrol di ruang rapat redaksi. Dia melihat saya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dia lalu membuka berkas lamaran saya, ternyata yang dilihat cuma IPK, mungkin karena dianggap standar, saya pun diterima.

"Namamu Rokib ya. Mengapa ingin jadi jurnalis?," dia bertanya.

"Saya suka menulis pak, dan saya suka tantangan pak," jawab saya sekenanya.

"Lho enggak cukup kalau cuma suka nulis dan suka tantangan, apa kamu sudah siap mental?," tanya dia lagi.

Terus terang, pertanyaan itu kurang saya mengerti, jadi saya jawab sekenanya juga.

"Saya siap lahir batin pak, siap mental pak," jawab saya lagi.

"Baik kalau begitu, mulai besok kamu mulai bertugas, mulai meliput, bareng sama si anu. Tugasmu liputan di rumah sakit dr Soetomo," ujar dia lagi.

Saya berpikir, liputan apa di rumah sakit. Tapi saya diam saja, saya tidak mau rewel.

Saya lalu mengamati suasana di ruangan redaksi itu, banyak orang sibuk di depan komputer, mengetik, membuat grafis, ada yang mulutnya komat kamit sambil mengeja tulisan. Semuanya sibuk.

Keesokan harinya, saya liputan ke RSU dr Soetomo, bareng teman si anu. Dia juga anak baru, cuma dia fotografer. Tapi kamera yang dibawa bukan tipe SLR tetapi kamera colpix biasa. Sama sama anak baru, jadi kami cepat akrab, tetapi sama sama bingung yang mau diliput apa.

Di IGD RSU dr Soetomo sangat ramai, hampir tiap jam ada pasien yang masuk, ambulan meraung raung, dokter dan perawat yang bergegas menolong pasien, dan keluarga pasien yang berkerumun. Pasien tidur berjejer jejer di tempat tidur menunggu ditangani. Dalam hati saya, ini mana yang mau saya liput, saya wawancarai siapa. Berkali kali, ada korban kecelakaan masuk rumah sakit, isak tangis keluarga mengiringi pasien yang jadi korban kecelakaan itu. Saya pun mencoba mendekati keluarga pasien, bertanya ini dan itu. Saya tanyai hampir semua korban kecelakaan itu, ada yang patah kaki, ada yang luka robek karena jatuh, dan banyak lagi. Setelah sore, saya rasa cukup dapat berita, terus saya balik ke kantor di dekat kalimas itu.

Di kantor sudah ramai, jurnalis dan editor berkumpul. Oh ternyata rapat redaksi seperti ini. Semuanya tampak serius. Si pemimpin media yang memimpin jalannya rapat. Rapat serius membahas penangkapan gembong teroris di Surabaya, tetapi saya tidak terlalu paham isunya itu. Setelah semua jurnalis menyampaikan hasil liputan, giliran saya ditanya oleh pimpinan media itu.

"Rokib, kamu liputan apa hari ini?," tanya dia. Semua mata di ruangan itu tertuju padaku. 
  
Sata jawab," hari ini ada banyak kejadian kecelakaan pak," jawab saya percaya diri.

"Lho namanya rumah sakit, apalagi RSU dr Soetomo setiap hari ya menerima pasien kecelakaan," ujar dia sambil tertawa. Tak pelak seisi ruangan ikut terpingkal. Saya heran, mengapa mereka tertawa, padahal saya seharian penuh liputan di IGD RSU dr Soetomo.

"Ya sudah, kamu tulis saja hasil liputanmu itu," ujar pimpinan media itu. Setelah itu, rapat ditutup dan semua mulai sibuk menulis berita.

Keesokan harinya, saya buru buru melihat berita di koran. Alamak ternyata tak satu pun berita yang saya tulis dimuat. Saya lalu tanya editor, kenapa berita saya kok enggak dimuat. Dia cuma bilang," beritamu belum menarik, kamu hari ini liputan lagi ke rumah sakit, cari berita yang menarik," jawab dia.

Saya tak patah arang, saya mau liputan lagi ke rumah sakit, tetapi rupanya teman saya fotografer itu enggak masuk dan dia meminjami kameranya.

Saya sendirian liputan. Saya berpikir lagi, liputan apa yang menarik. Sejak pagi hingga siang, saya nongkrong saja di IGD RSU dr Soetomo. Ada korban kecelakaan tidak lagi saya liput, paling paling beritanya enggak masuk lagi. Menjelang sore, tiba tiba ada taksi biru datang ke IGD, sopir taksi terlihat tergopoh menemui petugas. Saya pun mendekat ke taksi dan melihat ada apa gerangan. Saya melongok ke dalam taksi, rupanya seorang ibu merintih, seperti mau melahirkan. Saya ikut deg degan, tak berapa lama kemudian terdengar suara pecah, suara bayi menangis dari dalam taksi, bayi mungil yang masih merah keluar di sela sela selimut. Bayi itu lalu direngkuh oleh sang ibu lalu digendong. Saya tak mau kehilangan momen itu dan beberapa kali menjepret peristiwa itu. Kemudian, doker dan perawat datang dan membawa masuk bayi itu. Saya wawancara ibu itu, sopir, saya catat nomor kendaraan. Setelah itu, saya wawancara dokter, tanya berat bayi dan kondisinya. Setelah cukup, saya kembali ke kantor.

Sang pemimpin media tanya lagi, apa hasil liputan saya hari ini. Dan saya pun menjawab ada ibu melahirkan bayi di taksi. Dia pun girang dan menyuruh saya menulis.

Keesokan harinya, berita dan foto ibu melahirkan di taksi itu jadi berita headline. Bahkan, fotonya dianggap sangat bagus. Seorang fotografer senior di kantor mendekati saya dan bilang,"fotomu istimewa Rokib, foto A. Kalau ada lomba fotografi, nanti saya ikutkan fotomu ini," ujarnya.

Saya pun cuma diam. Hari ini apa lagi yang mau saya liput?.

ilustrasi foto www.merdeka.com

Ucapan SELAMAT IDULFITRI 2024 - Pemkab Blora
Berita Terkait

Videotorial

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Masyarakat di Bojonegoro Rasakan Manfaat Pemasangan Lampu PJU

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (PKPCK) secara bertahap menambah jumlah lampu penerangan jalan ...

Berita Video

Seorang Kakek Didakwa Curi Ayam, Ini Penjelasan Kepala Kejaksaan Bojonegoro

Seorang Kakek Didakwa Curi Ayam, Ini Penjelasan Kepala Kejaksaan Bojonegoro

Bojonegoro - Usai persidangan dengan terdakwa Suyatno (58), seorang kakek asal Dusun Krajan, Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

Opini

Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa

Perangkat Desa, adalah unsur penyelenggara pemerintahan desa yang bertugas membantu kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dalam melaksanakan ...

Quote

Semen Gresik Diving Club Borong Medali di Turnamen Bupati Tuban Cup

Semen Gresik Diving Club Borong Medali di Turnamen Bupati Tuban Cup

Tuban, 21 November 2023 - Semen Gresik Diving Club (SGDC) kembali menorehkan prestasi pada event Bupati Tuban Cup 2023. Club ...

Berita Foto

Warga Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Berita Video

Warga Bojonegoro yang Dilaporkan Tenggelam di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal

Seorang warga Dusun Gowok, Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro bernama Solikin (55), pada Rabu petang (03/01/2024) dilaporkan tenggelam di ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Hiburan

Dirut Bulog Pastikan Harga Beras Segera Turun

Dirut Bulog Pastikan Harga Beras Segera Turun

Blora - Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memastikan harga beras yang mahal di pasaran saat ini, akan segera ...

1713610524.0352 at start, 1713610524.2346 at end, 0.19936895370483 sec elapsed