Sekolah Lapang Tetanen Didirikan di Dolokgede Kecamatan Tambakrejo
Rabu, 07 September 2016 07:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Tambakrejo - Proses belajar dan berbagi ilmu tidak haru dilakuka di dalam kelas. Pada lahan pertanian atau sawah juga dapat dilakukan pembelajaran pada masyarakat. Terutama bagi kalangan petani di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo.
Selain terkenal sebagai tempat keliran Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Kabinet Kerja, Pratikno Dolokgede juga terkenal mempunyai lahan pertanian yang subur. Mulai dari padi, palawija dan tembakau dapat tumbuh subur di sana.
Hal itulah yang mendorong para petani membentuk sekolah lapang tetanen. Sebagai fasilitator, Asosiasi untuk Demokrasi dan Kesejahteraan Sosial (Ademos), sengaja memilih lokasi belajar di persawahan. Hal ini agar memudahkan para petani untuk belajar langsung di sekitar lahan.
"Ini sudah jadi komitmen kami untuk menggelontorkan program tepat guna bagi masyarakat. Saat ini program terbaru kami adalah sinau bareng bertani berambang atau bawang merah," ujar Ketua Ademos, Khundhory.
Pihaknya menjelaskan saat ini telah dipilih satu lokasi sebagai demplot untuk sekolah lapang tetanen. Sebelumnya dia tak menyangka bahwa respon masyarakat sangat baik. Bahkan beberapa petani dari luar Kecamatan Tambakrejo. Seperti dari Kecamatan Ngraho, Purwosari dan Ngambon.
Pada proses belajar di sekolah lapang tetanen ini menurutnya sangat fleksibel. Siapapun boleh berbagi, serta mengikuti seluruh proses pembelajaran. Selain itu para peserta juga dapat leluasa menikmati fasilitas yang disediakan. (rul/moha)