Bupati Mantapkan Sinergi 4 Sekawan Untuk Membangun Bojonegoro
Kamis, 22 September 2016 13:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro Kota - Pembangunan dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik tak hanya menjadi tugas pemerintah. Tetapi dibutuhkan pula sinergi bersama segenap komponen. Untuk itu untuk mewujudkan Kabupaten Bojonegoro yang lebih baik sangat dibutuhkan kolaborasi 4 sekawan.
Hal ini disampaikan Bupati Bojonegoro Drs H Suyoto MSi saat memimpin rapat bersama di lantai 7 Gedung Pemkab Bojonegoro, Rabu (21/09/2016) sore. Rapat diikuti Wakil Bupati Bojonegoro, Drs H Setyo Hartono , Sekretaris Daerah Drs Soehadi Moeljono MM, Asisten I, II dan III, seluruh staf ahli Bupati, beberapa SKPD antara lain Bappeda, Dinas Kominfo, seluruh kepala bagian di lingkup Setda Kabupaten Bojonegoro, serta ajudan dan sekpri bupati, wabup dan sekda.
"Sinergi 4 sekawan ini adalah A, B, G, dan C. A itu Akademisi, B adalah Bussinesmen, G adalah Government, dan C adalah Community dalam hal ini lembaga sosial seperti LSM atau NGO serta unsur lainnya," ujar Bupati.
Mengapa kolaborasi ini sangat dibutuhkan? Harus dipahami benar bahwa dinamika kehidupan saat ini telah mengalami perubahan, baik secara internal, lokal, regional, nasional maupun global. Perubahan dipengaruhi oleh dua hal, yakni ekonomi dan politik atau demokrasi.
Pola pikir pemerintahan seperti mengayomi, melindungi, melayani, dan mengatur kini bergeser ke arah kolaborasi, sinergi dan co creation. Pemerintah dituntut hadir dengan wajah baru yakni partnership dalam hal ini mencerahkan dan memberdayakan.
"Dengan bersinergi dengan unsur A, B dan C, pemerintah mau tidak mau, suka tidak suka, harus melakukan penyesuaian diri agar menjadi pemerintah yang mengerti kebutuhan rakyat dan perubahan paradigma yang terjadi," jelasnya.
Karena itu, Bupati Suyoto sangat berharap, seluruh komponen tata pemerintahan di Bojonegoro segera "Move On" yang dikomandani Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Bappeda harus berkolaborasi mulai dalam hal perencanaan program dengan tiga unsur yang ada sekaligus mengajukan hal yang bersifat solutif.
"Bappeda harus menjadi motor penggerak, kita harus mengedepankan bahasa komunikasi dan simpati. Apalagi saat ini Kabupaten Bojonegoro adalah kabupaten yang telah menerapkan prinsip Open Government Partnership (OGP)," tandas Bupati Suyoto.
Menurut Bupati, OGP adalah "The Way How We Development This Regency" dengan mengedepankan prinsip transparan, akuntabilitas, partnership atau partisipasi, dan inovasi yang didukung dengan Informasi Teknologi (IT).
Kembali ditegaskan, kolaborasi 4 sekawan yakni akademisi, bussinesmen, community, serta government ini diharapkan menjadi formula yang tepat untuk mewujudkan pembangunan di segala bidang mulai ekonomi, tatanan pemerintahan, serta pelaksanaan pemerintahan. (her/tap)