Menpan RB Apresiasi Keberhasilan Bojonegoro Terapkan OGP
Rabu, 19 Oktober 2016 16:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro Kota - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) RI Asman Abnur hadir dalam diskusi panel pada acara Festival Open Government Parnership (OGP), Rabu (19/10/2016) pukul 12.00 WIB di lantai 4 Gedung Pemkab Bojonegoro yang baru. Menpan menjadi salah satu narasumber dalam acara ini bersama dengan Bupati Bojonegoro Suyoto, Deputi Bappenas Risky Ferianto, Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan Kementerian desa dan PDT Rusnadi Pajung, dan Deputi II Kantor Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho.
Diskusi ini membahas bagaimana OGP kolaborasi bisa membangun daerah yang berkelanjutan. Dibuka oleh Bupati Bojonegoro Suyoto. "Alasan memilih OGP berkolaborasi adalah untuk saling menciptakan kepercayaan antar instansi," tuturnya di hadapan peserta diskusi.
Tujuan utamanya, lanjut Suyoto, adalah dengan munculnya kepercayaan publik maka bisa membangun daerah secara berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Menpan RI Asman Abnur juga mengapresiasi OGP yang ada di Bojonegoro. "Kami sangat apresiasi pada Bojonegoro. Sebab Bojonegoro menjadi salah satu dari 59 role model yang menjadi percontohan nasional terkait OGP," ungkap Menpan.
Menurutnya, daerah lain yang ada di Indonesia bisa meniru apa yang sudah dilakukan oleh Bojonegoro dan 58 wilayah lainnya. Sebab Bojonegoro telah membuktikan bahwa perubahan tidak hanya bisa datang dari pusat tetapi juga dari daerah. Menpan menekankan bahwa kunci dari keberhasilan OGP adalah partisipasi masyarakat. Karena itu bila mana masyarakat bisa mengakses informasi melalui semua sumber akan lebih bagus. Sayangnya kemajuan teknologi ini, kadangkala menjadi kendala bagi aparatur sipil negara yang gaptek.
Menpan juga menyinggung kemampuan para aparatur sipil negara yang hanya sebagai juru ketik saja. "Kalau ASN (Aparat Sipil Negara) cuma sebagai juru ketik, bagaimana negara bisa berubah. Bukan salah rekruitmen tetapi salah kita sendiri. Karena itu ASN harus berubah. Diharapkan ASN bisa menjadi perekat nasional," pungkasnya. (ver/kik)