Akibat Banjir Bengawan Solo di Bojonegoro
Tiga Hari Terendam, Pertanian di Baureno Rugi Rp 4 Miliar Lebih
Senin, 28 November 2016 11:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Baureno - Banjir luapan Sungai Bengawan Solo yang terjadi dalam 3 hari ini di wilayah Kabupaten Bojonegoro membawa kerugian materi cukup besar, terutama pada sektor pertanian.
Di wilayah Kecamatan Baureno, misalnya. Banjir luapan Bengawan Solo merendam sedikitnya 1.167 hektare tanaman padi, 25 hektare tanaman jagung, dan 5 hektare tanaman terong. Lahan pertanian yang terendam di 14 desa di wilayah Kecamatan Baureno ini terancam rusak.
Data sementara dari BPBD Kabupaten Bojonegoro yang diterima beritabojonegoro.com, Minggu (27/11/2016) malam, menyebutkan, total kerugian akibat banjir luapan Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Baureno untuk sektor pertanian, mencapai Rp 4,242 miliar. Kerugian itu berasal dari tanaman padi Rp 4,154 miliar, jagung Rp 75 juta dan terong Rp 12,5 juta.
Berikut ini rincian jenis tanaman dan luas lahan yang terendam, serta jumlah perkiraan kerugian di setiap desa yang kebanjiran di wilayah Kecamatan Baureno:
1. Desa Pucangarum
-Padi seluas 120 hektare umur 21-35 hari, kerugian mencapai Rp 420.000.000
-Jagung seluas 3 hektare umur 30-35 hari, kerugian mencapai Rp 9.000.000
2. Desa Kedungrejo
-Padi seluas 110 hektare umur 15-45 hari, kerugian Rp 385.000.000
-Jagung seluas 15 hektare umur 14-80 hari, kerugian Rp 45.000.000
-Terong seluas 5 hektare umur 17-35 hari, kerugian Rp 12.500.000
3. Desa Lebaksari
-Padi seluas 65 hektare umur 40-55 hari, kerugian Rp 227.500.000
-Jagung seluas 7 hektare umur 10-14 hari, kerugian Rp 21.000.000
4. Desa Tanggungan
-Padi seluas 70 hektare umur 45-60 hari, kerugian Rp 245.000.000
5. Desa Kalisari
-Padi seluas 80 hektare umur 25-37 hari, kerugian Rp 280.000.000
6. Desa Gunungsari
-Padi seluas 127 hektare umur 20-65 hari, kerugian Rp 444.500.000
7. Desa Tulungagung
-Padi seluas 45 hektare umur 34-44 hari, kerugian Rp 157.500.000
8. Desa Kauman
-Padi seluas 150 hektare umur 29-42 hari, kerugian Rp 595.000.000
9. Desa Karangdayu
-Padi seluas 180 hektare umur 21-39 hari, kerugian Rp 630.000.000
10. Desa Pomahan
-Padi seluas 50 hektare umur 33-52 hari, kerugian Rp 175.000.000
11. Desa Pasinan
-Padi seluas 15 hektare umur 22-36 hari, kerugian Rp 52.500.000
12. Desa Bumiayu
-Padi seluas 100 hektare umur 21-39 hari, kerugian Rp 350.000.000
13. Desa Trojalu
-Padi seluas 40 hektare umur 21-39 hari, kerugian Rp 140.000.000
14. Desa Sembunglor
-Padi seluas 15 hektare umur 4-10 hari, kerugian Rp 52.500.000
Jumlah kerugian ini merupakan data sementara, lebih lengkapnya masih dalam pendataan dan penghitungan kembali pihak BPBD Kabupaten Bojonegoro. (her/tap)